Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Mayarakat (WRS P3M) UGM, Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt., melantik sebelas pejabat baru di lingkungan UGM. Upacara pelantikan berlangsung di Ruang Sidang Utama LPPM, Selasa (30/3), disaksikan oleh Pimpinan Universitas dan Fakultas. Kesebelas pejabat baru yang dilantik adalah Dr. Suharko, S.Sos., M.Si. sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Dr. Mohammad Mohtar Masoed sebagai Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian, Prof. Dr. Muhadjir Muhammad Darwin, M.P.A. sebagai Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, dan Prof. Dr. Ir. Fransiscus Xaverius Wagiman, S.U. sebagai Kepala Pusat Studi Pengendalian Hayati.
Selain itu, dilantik pula Prof. Drs. Jumina, Ph.D. sebagai Kepala Pusat Studi Energi, dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. sebagai Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi, Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D. sebagai Kepala Pusat Studi Jerman, Dr. Aris Arif Mundayat sebagai Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara. Berikutnya, Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. sebagai Pelaksana Tugas Kepala Pusat Studi Jepang, Dr. Ir. Erny Oedjirahajoe, M.P. sebagai Kepala Pusat Studi Agroekologi, dan Dr. Sri Djohar Winarlien Sugiharto, S.U. sebagai Kepala Pusat Studi Wanita.
"Saya memang sangat mengharap dukungan dan kinerja para pejabat baru. Secara khusus, untuk mendukung implementasi Peraturan Rektor Nomor 77 tahun 2008 tentang Pusat Studi, yang di dalamnya mencakup tata kelola dan organisasi yang baik, permasalahan pendirian, penyelenggaraan dan perubahan nama serta pembubaran pusat studi, yang nantinya berujung pada penilaian oleh Kantor Jaminan Mutu," kata WRS P3M dalam sambutannya.
Untuk mewujudkan UGM sebagai World Class Research University (WCRU), ia meminta semua pusat studi melakukan perencanaan guna meningkatkan kinerja. Karena sebagai bagian integral dari UGM, pusat studi tidak luput dari evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga. "Yang sudah bagus tentunya akan ditingkatkan agar lebih bagus lagi. Terlebih bila hal itu dilakukan dengan berbasis kerja sama research," tuturnya.
Untuk mendukung cita-cita tersebut, sebagai langkah nyata, masing-masing pusat studi diminta melakukan peningkatan networking secara internasional, industri, dan pemerintah. Pusat studi pun secara tertib diharapkan menjalankan penjaminan mutu kinerja bekerja sama dengan LPPM. "Kami berharap pusat studi bisa good governance di dalam lembaganya, termasuk di dalamnya melaksanakan rencana kegiatan anggaran tahunan atau RKAT. Tanpa terkecuali, karena suatu saat pusat studi juga akan dievaluasi oleh eksternal auditor karena bisa-bisa suatu saat satu atau dua pusat studi menjadi random sampling oleh tim auditor eksternal," tambahnya.
WRS P3M secara spesifik memberi perhatian pada penuntasan perubahan nama beberapa pusat studi. Hal ini terkait dengan penempatan beberapa pakar, seperti Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat dan Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati. Demikian pula Pusat Studi Wanita yang akan berganti nama menjadi Pusat Studi Wanita dan Perlindungan Anak. "Dengan nama yang baru diharapkan menghasilkan peningkatan kinerja. Untuk Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian, mohon bisa mensinergikan beberapa riset yang ada. Demikian halnya dengan Pusat Studi Jepang dan Jerman, diharapkan meningkatkan kerja sama tidak hanya sebatas bidang kultur. Namun, meliputi science dan teknologi," harapnya.
Tampak hadir dalam upacara pelantikan ini, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Prof. Dr. Pratikno, Sekretaris Eksekutif, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., Sekretaris MWA, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec., Ketua MGB, Prof. Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D., Sekretaris LPPM, Dr. Wisnu Nurcahyo, Direktur Administrasi Akademik, Dr. Budi Prasetyo Widyobroto, D.E.A., D.E.S.S., Direktur SDM, Harjadi, S.H., M.M., dan beberapa pejabat lainnya. (Humas UGM/ Agung)