Yogya (KU) – Menjadi seorang guru besar bukan berarti waktu luang untuk menuliskan sebuah karya ilmiah semakin terbatas. Bagi Prof. drg. Etty Indriyati, Ph.D., mencapai jabatan akademis tertinggi dalam pendidikan tinggi sebagai guru besar justru semakin mendorong dirinya untuk terus aktif menulis dan menerbitkan buku. Dalam buku terbarunya Antropometri untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Olahraga yang diluncurkan Kamis (1/4), di Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Prof. Etty mencoba mengenalkan antropometri (pengukuran badan) untuk mengetahui status gizi dan kesehatan serta menilai kebugaran fisik.
“Buku ini bisa dimanfaatkan oleh pekerja kesehatan untuk menilai status gizi masyarakat. Bagi antropolog sendiri, dari buku ini mereka dapat meneliti keragaman fisik manusia dan adaptasinya terhadap ekologi, nutrisi, pekerja, dan budaya,” ujar Guru Besar FK UGM ini.
Buku yang terdiri atas 9 bab tersebut dilengkapi dengan gambar-gambar dan prosedur pengukuran dan rumus lengkap. Beberapa hal yang diurai di dalamnya meliputi alat-alat antropometri dan titik-titik anatomi, teknik antropometri, antropologi untuk gizi, olahraga, militer, teknik dan penilaian badan serta somatipe.
Dalam acara peluncuran buku tersebut, Prof. Etty tidak sendiri karena staf pengajar FK UGM yang lain, dr. Carla Marchira, Sp.KJ, juga berkesempatan meluncurkan buku Aplikasi Psikiatri Tumor Otak. Dalam pemaparannya, Carla menyebutkan gejala tumor otak ditandai dengan nyeri di kepala, muntah, dan oedem papil. Namun, dalam kenyataannya, gejala tersebut tidak selalu tampak jelas, terutama pada fase dini. “Tumor otak bahkan bisa memberikan gejala klinis beragam, tergantung lokasi dan ukurannya. Gejala itu khas, tapi bisa pula kabur sehingga bila kita tidak waspada bisa terkecoh dengan dugaan yang keliru,” jelasnya.
Menurut Carla, buku ini bisa membuka wacana para klinisi, tidak hanya psikiater dan neurolog, tetapi juga bagi sejawat dokter, untuk melihat problem tumor otak secara menyeluruh. “Penting bagi klinisi untuk mencermati gejala dan problem psikiatris yang kemungkinan muncul, baik saat diagnosa, pra-operasi, maupun pasca operasi, untuk menjadi pertimbangan agar penatalaksanaan tumor otak bisa menjadi lebih komprehensif,” katanya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Usaha, dan Kesejahteraan FK UGM, Prof. dr. Suhardjo, S.U., Sp.M(K)., Ph.D., yang memandu acara peluncuran buku ini menyampaikan pihaknya akan terus mendorong staf pengajarnya untuk aktif menulis karya ilmiah dalam bentuk buku. FK UGM tiap tahun terus memfasilitasi dan membantu staf pengajar yang ingin menerbitkan buku. (Humas UGM/Gusti Grehenson)