Sebagai salah satu Unsur Penunjang Universitas (UPU), Arsip Universitas Gadjah Mada memiliki visi menjadi pusat pengembangan dan layanan informasi kearsipan untuk menunjang universitas riset kelas dunia dan bertata kelola baik. Oleh karena itu, secara intensif, Arsip Universitas perlu melakukan sosialisasi kearsipan kepada civitas akademika dan publik.
Untuk mewujudkan visi tersebut, dalam rangka Dies Natalis ke-60 UGM dan Lustrum I Arsip UGM, digelar Seminar Nasional Kearsipan dengan mengangkat tema “Strategi Pengembangan Lembaga Kearsipan sebagai Pusat Layanan Informasi”. Seminar yang digelar di University Club UGM, Kamis (10/12) ini, menghadirkan empat pembicara ialah Kepala Arsip UGM, Drs. Machfoed Effendhie, M.Hum., yang mengupas “Strategi Pengembangan Kearsipan di Perguruan Tinggi” dan Yako Kozano dari Aichi Profectorat University Nagoya Jepang, yang berbicara tentang “Potret Lembaga Kearsipan di Jepang dan Peranannya dalam Penelitian”.
Selain itu, hadir pula sebagai pembicara, Kepala ANRI, Drs. Djoko Utomo, M.A., yang mengangkat topik “Kebijakan ANRI tentang Pengembangan Lembaga Kearsipan di Indonesia” dan Staf Ahli Menteri Bidang Media Massa Depkominfo yang mengupas “Pemanfaatan IT dalam Pengembangan Lembaga Kearsipan”. Bertindak selaku moderator acara adalah Ketua dan Sekretaris Program Studi DIII Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Julianto, S.S., M.Hum. dan Waluyo, S.S., M.Hum.
Bersamaan dengan pelaksanaan seminar, berlangsung pula pameran arsip. Pameran menampilkan foto-foto kegiatan mahasiswa, seperti Ospek, kesenian, olahraga, dan Pemilihan Putri Kampus tahun 1965-1972. (Humas UGM)