Tokoh filantropi, Dato Sri Prof. Dr. Tahir, Jumat (6/11) mengisi kuliah umum “Membangun Karakter Entrepreneur Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Global”, di Balai Senat UGM. Di hadapan ratusan mahasiswa Tahir menyampaikan beberapa ilmu terkait kesuksesannya sekarang. Menurutnya, ada empat poin utama dalam hidup. Pertama, mengenai kebenaran, bahwa manusia adalah titik pijak pertama untuk benar. Ia berpandangan jika manusia sudah benar tentu tindakan yang dilakukan sudah benar. Kedua, chaos atau ketidakteraturan yang disebabkan kesalahan tujuan.
“Bukan menjadi profesor, dosen, rektor atau bahkan presiden tujuan hidup manusia. Itu semua hanya proses kehidupan bukan tujuan,” kata Tahir.
Kunci ketiga, menciptakan nilai tambah. Artinya, kesuksesan itu bukan sukses semata melainkan ada nilai lain dalam kesuksesan tersebut, seperti membuat orang lain bahagia. Keempat, mind of life, yaitu menciptakan kebahagiaan. Menurutnya, ia lahir dari keluarga yang keras sehingga membantu orang miskin adalah kehormatan.
Tahir mengatakan Indonesia sekarang menjadi primadona. Banyak negeri yang sedang melirik Indonesia. Ia yakin jika Indonesia tetap konsisten mengembangkan perekonomian, maka di tahun 2016 Indonesia tidak tergoyahkan lagi. “Jika pada abad 19 Inggris yang menguasai dunia, di abad 20 Amerika, kini saatnya abad 21 adalah Asia dan Indonesia yang menjadi primadona,” paparnya.
Ketika disinggung tentang korupsi sebagai salah satu penyakit masyarakat, Tahir mengatakan tiga poin dalam menekan itu, yakni keterbukaan media, perbaikan kesejahteraan dan perbaikan sistem.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., kembali mengatakan UGM saat ini sedang mengembangkan socio entrepreneurship. Untuk itu kehadiran Tahir diharapkan dapat menyalurkan pengetahuan dan inspirasi baru, baik di dunia usaha maupun sosial.
“ Beliau adalah tokoh nasional dan internasional. Penting mengundang tokoh teladan seperti beliau untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah ke depan agar bisa maju sehingga mahasiswa kelak siap menjadi pemimpin dunia,” tegas Dwikorita (Humas UGM/Putri;Budi H)