• Berita
  • Arsip Berita
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang

Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang

  • 02 Juli 2018, 14:51 WIB
  • Oleh: Ika
  • 884
  • PDF Version
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang
Menristekdikti: Inovasi Kunci Menjadi Negara Pemenang

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., menyebutkan inovasi merupakan kunci pendorong dalam meningkatkan daya saing ekonomi bangsa. 

“Negara pemenang itu bukan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan punya sumber daya besar, tetapi negara pemenang adalah yang mempunyai inovasi,” kata Nasir, Senin (2/7) saat menyampaikan orasi ilmiah dalam peringatan Ulang Tahun Prodi MM FEB UGM ke-30 di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB UGM Yogyakarta.

Nasir mengatakan  indeks daya saing Indonesia masih rendah. Menurut Global Competiveness Index (CGI) 2017 masih berada di peringkat 36 dari 137 negara.

“Singapura di urutan 3, Malaysia nomor 23, sedangkan Thailand di posisi 32. Sementara Indonesia posisi 36 ini mengerikan,” ucapnya.

Rendahnya daya saing bangsa ini, kata dia, salah satunya berasal dari dunia pendidikan tinggi. Kualitas lulusan dan kompetensi yang dihasilkan lebih rendah dibanding negara tetangga.

Selain itu, dalam bidang publikasi ilmiah juga masih rendah. Hingga tahun 2014 jumlah publikasi ilmiah Indonesia baru di angka 4.000, sedangkan Singapura mencapai 19.000 publikasi dan Malayasia sebanyak 28.000 publikasi.

 “Dengan perbaikan sistem, pada tahun 2017 jumlah publikasi Indonesia mencapai 18.500 sehingga di atas Thailand dengan 16.800 publikasi. Dan pada 2018 ini sudah berhasil melampaui Singapura,” ungkapnya.

Saat ini, jumlah publikasi karya ilmiah di jurnal internasional tertinggi masih ditempati Malaysia. Oleh karena itu, Nasir menargetkan pada 2019 mendatang Indonesia bisa menjadi pemimpin di ASEAN dalam publikasi ilmiah. Impian ini tidak main-main, saat ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mewujudkan hal tersebut.

 “Mudah-mudahan di 2019 Indonesia bisa menjadi leader di Asia Tenggara,” harapnya.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah dengan meningkatkan anggaran bidang riset. Hal ini ditujukan agar bisa mendorong lahirnya publikasi yang semakin berkualitas.

“Ini diperuntukan untuk semua kampus dan PTN BH kita prioritaskan,”jelasnya.

Tidak lupa dalam kesempatan itu Nasir berpesan pada MM FEB UGM untuk berinovasi dan tidak lagi menggunakan sistem lama dalam menyiapkan lulusannya di era disrupsi ini. Demikian halnya dengan para mahasiswanya untuk siap dan memanfaatkan peluang dari perkembangan teknologi yang berjalan pesat.

Dalam acara ini turut dilaksanakan peluncuran buku Kasus-kaus Manajemen Perusahaan Indonesia Seri ke-4 secara langsung oleh Menristekdikti. Selain itu, juga dilakukan pemotongan tumpeng lustrum ke-6 MM FEB UGM. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

 

Berita Terkait

  • Menristekdikti Resmikan Laboratorium Teknologi Terhubung Pertama di Indonesia
    Wednesday,28 November 2018 - 14:26
  • Menristekdikti Apresiasi Film Karya Mahasiswa UGM
    Thursday,01 February 2018 - 19:19
  • Kemenristekdikti Dorong Riset Berorientasi Inovasi dan Invensi
    Thursday,06 April 2017 - 15:31
  • Sudirman Said Bahas Keberlanjutan Pembangunan dalam GEOS 2017
    Monday,06 November 2017 - 15:30
  • UGM Juara 2 Gemastik ke-8
    Friday,30 October 2015 - 12:52

Rilis Berita

  • Perjalanan Wisuda UGM dari Keraton hingga GSP 21 February 2019
    Desember tahun lalu UGM merayakan Dies Natalisnya yang ke-69. Sejak berdiri, UGM telah meluluskan
    Satria
  • Mengolah Limbah Ampas Biogas Menjadi Pupuk 21 February 2019
    Inovasi untuk menciptakan sesuatu yang bernilai dan berdaya guna dari limbah kotoran ternak sapi
    Ika
  • UGM dan Martha Tilaar Jalin Kerja Sama 20 February 2019
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Martha Tilaar Group menjalin kerja sama pengembangan gener
    Ika
  • Rektor UGM Mewisuda 1.507 Lulusan Program Sarjana dan Diploma 20 February 2019
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Panut Mulyono, mewisuda dan meluluskan 1.507 wisudawan Prog
    Gusti
  • Saparini: Lulusan PT Harus Fokus Pada Profesi 20 February 2019
    Banyak orang meyakini keberhasilan diraih bukan karena semata usaha sendiri. Namun, keberhasilan
    Agung

Info

  • Video Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM
    22 November 2018
  • Video Streaming Wisuda Pascasarjana
    24 October 2018
  • Streaming Seminar the 6th International Conference on Nusantara Philosophy with a theme “Democracy, Identities and Ideologies”
    12 October 2018
  • Video Streaming Seminar Perencanaan Wilayah Dalam Pembangunan Bangsa
    20 September 2018
  • Streaming Wisuda Pascasarjana Periode IV 2017/2018
    29 August 2018

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2016-2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak