• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menkominfo Ajak Masyarakat Lawan Hoaks

Menkominfo Ajak Masyarakat Lawan Hoaks

  • 14 Agustus 2019, 19:03 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2181
Menkominfo Rudiantara Ajak Masyarakat Lawan Hoaks

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara, mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan hoaks atau berita bohong.

“Mari bersama-sama kita lawan hoaks dan jangan mudah meneruskan informasi yang diperirakan tidak benar,” tegasnya saat menyampaikan orasi kebangsaaan di Halaman Balairung UGM, Rabu (14/8) sore.

Saat membawakan orasi bertema Berita Bohong (Hoaks) Merusak Kesatuan Bangsa, Rudiantara menyebutkan bahwa perkembangan dunia digital bagaikan dua sisi pedang. Di satu sisi perkembangan dunia digital membawa dampak positif bagi masyarakat antara lain menurunkan tingkat kemiskinan, kesenjangan serta gini rasio. Sebab, ekonmi digital selalu berbasis shraing ekonomi, menumbuhkan enterpreneur baru dan lainnya.

“Banyak bermunculan startup yang lebih mendekati koperasi dengan sifat gotog royong di dalamnya. Gotong-royong ini merupakan kor dari Pancasila,” sebutnya.

Namun, perkembangan dunia digital juga memiliki sisi negatif terutama berkaita dengan berita bohong atau hoaks. Bahkan, berita yang bersifat mengadu domba.

“Sebenarnya hoaks bukan karena memasuki era digital, ini sudah ada sejak zaman dulu. Namun, bukan berarti kita harus menerima hoaks,” tuturnya.

Rudiantara mengatakan pemerintah mengambil sejumlah upaya untuk membatasi penyebaran hoaks. Beberapa diantaranya dengan mengambil langkah membatasi akses, menutup fitur-fitur tertentu di dunia digital.

“Jadi, kita batasi. Yang dibatasi itu video dan gambar karena orang cenderung mudah tersulut emosi jika menerima gambar. Berbeda kalau teks, masyarakat akan membaca dan ada kesempatan untuk mencerna info yang diterima,” jelasnya.

Dia menyebutkan saat ini ada sekitar 14 negara yang juga memiliki kebijakan melakukan penutupan akses informasi saat terjadi penyebaran berita hoaks. Sementara Indonesia memberlakukan pembatasan akses untuk kepentingan stabilitas negara.

Menurutnya, hoaks membawa dampak negatif yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Karenanya saat ini pemerintah melakukan upaya secara berjenjang dengan meningkatkan literasi masyarakat sehingga mempunyai ketahanan terhadap infromasi yang diterima. Meskipun cara ini memerlukan waktu yang panjang dan biaya besar.

“Kita punya gerakan siber kreasi ada 100 organisasi yang setiap hari melakukan literasi,” ungkapnya.

Disamping itu, juga melakukan pengawasan isu di dunia maya dan penegakan hukum. Bahkan, penting untuk memasukan pelajaran literasi di dunia pendidikan. Seperti halnya yang dilakukan di Skandinavia, masyarakatnya memiliki ketahanan terhadap hoaks karena sejak dini telah diajarkan bagaimana mencerna informasi.

 “Jangan biarkan jempol lebih cepat daripada pikiran, mari bersama-sama lawan hoaks,” tuturnya.

Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, dalam kesempatan itu turut mengajak masyarakat Indonesia untuk merajut kembali persatuan Indonesia yang dijiwai semangat peduli dan berbagi. Bergotong-royong tanpa membedakan suku, agama, serta golongan.

“Dengan kerja sama harapannya mampu mencapai prestasi bangsa Indonesia maju dan gemilang,” katanya.

Untuk merajut kembali persatuan Indonesia, Sultan menyebutkan pentingnya untuk mengaktualisasila Pancasila. Pancasila tidak hanya dilambungkan dalam gagasan semata, tetapi dibawa ke dunia nyata untuk merekatkan berbagai perbedaan.

“Pancasila jangan hanya dijadikan mitos, tetapi ideologi praktis untuk merajut persatuan bangsa di tengah tarikan globalisasi,” ucapnya. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

Berita Terkait

  • Lawan Hoaks Covid-19 Japelidi Kampanye dalam 42 Bahasa Daerah

    Thursday,26 March 2020 - 12:57
  • Masyarakat Perlu Tingkatkan Imunitas terhadap Hoaks

    Thursday,14 March 2019 - 7:51
  • Mahasiswa UGM Unjuk Gigi dalam Kompetisi Negosiasi Internasional di Oslo

    Thursday,06 July 2017 - 13:56
  • CfDS UGM Ungkap Tiga Ancaman Siber Pemilu 2019

    Thursday,18 April 2019 - 13:48
  • Mahasiswa Diminta Jadi Pemilih Cerdas Dalam Pemilu 2019

    Friday,01 March 2019 - 15:34

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual