• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani Evakuasi WNI di Cina

Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani Evakuasi WNI di Cina

  • 05 Februari 2020, 16:56 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2612
  • PDF Version
Evakuasi WNI di Cina, Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani

Pemerintah Indonesia berencana untuk menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) disebut sebagai kondisi darurat global.

Rencana kebijakan ini, beserta beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah, dinilai tepat dan menunjukkan sikap tegas serta berani dari pemerintah Indonesia.

“Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengevakuasi sudah sangat tepat karena sudah menjadi kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri,” ucap peneliti Institute of International Studies (IIS) FISIPOL UGM, Arindha Nityasari, Rabu (5/2).

Kebijakan ini, menurutnya, memiliki landasan hukum yang kuat. Langkah ini juga dinilai cukup berani karena proses evakuasi memiliki risiko tersendiri, yaitu keterpaparan dari armada yang digunakan untuk membawa para warga negara Indonesia dari Cina, serta kemungkinan adanya warga negara yang membawa virus corona masuk ke Indonesia.

“Orang tersebut bisa saja tidak menunjukkan gejala penyakit, tapi dia membawa virus ketika dia kembali ke Indonesia,” ucapnya.

Ia melanjutkan, dengan 7 dari 10 negara ASEAN yang berada dekat dengan Indonesia telah mengonfirmasi kasus corona. Indonesia mau tidak mau harus melakukan sesuatu untuk mencegah masuknya virus tersebut ke Indonesia. Keputusan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Cina juga ia nilai cukup strategis karena dilakukan setelah Indonesia berhasil mengevakuasi warga yang berada di Wuhan.

“Kalau dilakukan sebelumnya akan ada retaliasi, Cina mungkin tidak akan memperbolehkan kita mengevakuasi warga kita di sana,” kata Arindha.

Langkah tegas yang diambil pemerintah Indonesia jelas menimbulkan dampak tertentu, mulai dari sentimen anti-Cina yang semakin meningkat, hingga kelesuan sektor pariwisata karena Cina menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar di Indonesia.

Meski demikian, hal ini menurutnya tidak perlu dikhawatirkan, karena kelesuan ini hanya terjadi untuk sementara waktu. Di samping itu, dampak ini juga tidak hanya dialami Indonesia, melainkan terjadi secara global.

Peneliti IIS lainnya, Indrawan Jatmika, menyebut bahwa virus corona menimbulkan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Cina sendiri. Pertumbuhan ekonomi disebut mengalami penurunan dari 11,1 persen menjadi 8,1 persen. Selain itu, harga saham Cina pun mengalami penurunan sebesar 8 persen dengan total nilai pasar mencapai 445 miliar dolar.

“Wuhan merupakan pusat industri di Cina, jadi banyak pabrik yang tidak beroperasi dan para buruh dirumahkan akibat kasus ini. Ini berpengaruh juga pada nilai saham,” ucapnya.

Mengingat peran Cina sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang memiliki interdependensi tinggi dengan negara-negara lainnya, kasus ini diprediksi juga akan memunculkan dampak tertentu bagi perekonomian global. Meski demikian, dampak ini sendiri belum bisa diprediksi secara pasti, mengingat situasi saat ini yang masih berada pada fase awal.

Pengaruh terhadap perekonomian ke depan, ujar Indrawan, bergantung pada bagaimana Cina mampu menangani virus ini serta kemampuan Cina untuk mengembalikan kondisi perekonomian setelah kasus ini berakhir.

“Karena kasus ini sendiri lebih besar dari SARS yang terjadi di tahun 2002-2003, kita bisa memprediksi bahwa dampaknya pun lebih besar. Tapi saling kebergantungan antara negara-negara dunia akan dapat mengembalikan ekonomi global seperti semula,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Kebijakan Peningkatan Tarif Impor Ban Cina Munculkan Persoalan Baru

    Thursday,07 March 2013 - 12:36
  • Mengkaji Reformasi Politik di Cina

    Friday,26 April 2019 - 16:38
  • Pelajaran dari Kebangkitan Cina untuk Indonesia

    Friday,31 August 2018 - 16:12
  • Analisis Terhadap Asimilasi Etnis Cina dan Melayu

    Friday,15 September 2006 - 10:20
  • Pemerintah Belum Berani Ambil Risiko Bangun PLTN

    Thursday,10 November 2011 - 6:43

Rilis Berita

  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung
  • Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila 23 May 2022
    Indonesia memiliki budaya dan keunikan yang sangat beragam. Kekhasan keberagaman Indonesia juga t
    Satria
  • Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak 23 May 2022
    Mahasiswa program d
    Ika
  • Penutur Bahasa Indonesia Capai 300 Juta Jiwa 23 May 2022
    Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Juml
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual