• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani Evakuasi WNI di Cina

Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani Evakuasi WNI di Cina

  • 05 Februari 2020, 16:56 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2938
Evakuasi WNI di Cina, Pemerintah Indonesia Dinilai Ambil Langkah Berani

Pemerintah Indonesia berencana untuk menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) disebut sebagai kondisi darurat global.

Rencana kebijakan ini, beserta beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah, dinilai tepat dan menunjukkan sikap tegas serta berani dari pemerintah Indonesia.

“Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengevakuasi sudah sangat tepat karena sudah menjadi kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri,” ucap peneliti Institute of International Studies (IIS) FISIPOL UGM, Arindha Nityasari, Rabu (5/2).

Kebijakan ini, menurutnya, memiliki landasan hukum yang kuat. Langkah ini juga dinilai cukup berani karena proses evakuasi memiliki risiko tersendiri, yaitu keterpaparan dari armada yang digunakan untuk membawa para warga negara Indonesia dari Cina, serta kemungkinan adanya warga negara yang membawa virus corona masuk ke Indonesia.

“Orang tersebut bisa saja tidak menunjukkan gejala penyakit, tapi dia membawa virus ketika dia kembali ke Indonesia,” ucapnya.

Ia melanjutkan, dengan 7 dari 10 negara ASEAN yang berada dekat dengan Indonesia telah mengonfirmasi kasus corona. Indonesia mau tidak mau harus melakukan sesuatu untuk mencegah masuknya virus tersebut ke Indonesia. Keputusan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Cina juga ia nilai cukup strategis karena dilakukan setelah Indonesia berhasil mengevakuasi warga yang berada di Wuhan.

“Kalau dilakukan sebelumnya akan ada retaliasi, Cina mungkin tidak akan memperbolehkan kita mengevakuasi warga kita di sana,” kata Arindha.

Langkah tegas yang diambil pemerintah Indonesia jelas menimbulkan dampak tertentu, mulai dari sentimen anti-Cina yang semakin meningkat, hingga kelesuan sektor pariwisata karena Cina menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar di Indonesia.

Meski demikian, hal ini menurutnya tidak perlu dikhawatirkan, karena kelesuan ini hanya terjadi untuk sementara waktu. Di samping itu, dampak ini juga tidak hanya dialami Indonesia, melainkan terjadi secara global.

Peneliti IIS lainnya, Indrawan Jatmika, menyebut bahwa virus corona menimbulkan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Cina sendiri. Pertumbuhan ekonomi disebut mengalami penurunan dari 11,1 persen menjadi 8,1 persen. Selain itu, harga saham Cina pun mengalami penurunan sebesar 8 persen dengan total nilai pasar mencapai 445 miliar dolar.

“Wuhan merupakan pusat industri di Cina, jadi banyak pabrik yang tidak beroperasi dan para buruh dirumahkan akibat kasus ini. Ini berpengaruh juga pada nilai saham,” ucapnya.

Mengingat peran Cina sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang memiliki interdependensi tinggi dengan negara-negara lainnya, kasus ini diprediksi juga akan memunculkan dampak tertentu bagi perekonomian global. Meski demikian, dampak ini sendiri belum bisa diprediksi secara pasti, mengingat situasi saat ini yang masih berada pada fase awal.

Pengaruh terhadap perekonomian ke depan, ujar Indrawan, bergantung pada bagaimana Cina mampu menangani virus ini serta kemampuan Cina untuk mengembalikan kondisi perekonomian setelah kasus ini berakhir.

“Karena kasus ini sendiri lebih besar dari SARS yang terjadi di tahun 2002-2003, kita bisa memprediksi bahwa dampaknya pun lebih besar. Tapi saling kebergantungan antara negara-negara dunia akan dapat mengembalikan ekonomi global seperti semula,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Kebijakan Peningkatan Tarif Impor Ban Cina Munculkan Persoalan Baru

    Thursday,07 March 2013 - 12:36
  • Mengkaji Reformasi Politik di Cina

    Friday,26 April 2019 - 16:38
  • Pelajaran dari Kebangkitan Cina untuk Indonesia

    Friday,31 August 2018 - 16:12
  • Analisis Terhadap Asimilasi Etnis Cina dan Melayu

    Friday,15 September 2006 - 10:20
  • Pemerintah Belum Berani Ambil Risiko Bangun PLTN

    Thursday,10 November 2011 - 6:43

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual