• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Peningkatan Kapasitas Riset dan Diagnostik Influenza Perlu Dilakukan Antisipasi Penyebaran Virus G4

Peningkatan Kapasitas Riset dan Diagnostik Influenza Perlu Dilakukan Antisipasi Penyebaran Virus G4

  • 13 Juli 2020, 11:09 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2147
Antisipasi Penyebaran Virus G-4, Perlu Peningkatan Kapasitas Riset dan Diagnostik Influenza

Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat sempat dihebohkan dengan sejumlah pemberitaan terkait kemunculan virus G-4 yang disebut berpotensi menjadi pandemi baru.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Michael Haryadi Wibowo, M.P., menyebut belum ada orang yang terbukti terinfeksi virus ini. Meski demikian, menurutnya, sejumlah langkah kewaspadaan perlu mulai diambil, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas riset dan sarana diagnostik influenza.

“Potensi penyebaran ke Indonesia tentu ada, tetapi sampai saat ini belum ada bukti virus tersebut ditemukan di Indonesia. Namun demikian, perlu ada kewaspadaan dan perhatian terhadap virus baru tersebut,” ucapnya.

Ia menerangkan, belum ada bukti penularan dari babi ke manusia atau bahkan manusia ke manusia. Yang dilaporkan adalah seroprevalensi pekerja peternakan babi yang secara serologis positif mempunyai antibodi terhadap virus G-4 H1N1-EA di China, tetapi tidak ada deskripsi adanya gejala klinis pada orang yang diambil sampelnya.

“Data serologis tersebut menunjukkan adanya indikasi paparan virus tersebut, tetapi bukan menunjukkan adanya infeksi,” imbuh Haryadi.

Virus H1N1, terangnya, sebenarnya sudah lama bersirkulasi pada babi, avian, dan manusia, tetapi virus G-4H1N1 EA ini mempunyai strukur genetik yang berbeda dari yang sudah ada. Virus G-4 membawa materi genetik dari 3 jenis virus, yaitu virus H1N1 pandemi 09, virus avian (Eurasian Avian Like Virus) dan virus H1N1 North American Triple Reassorment.

Target infeksi virus tersebut adalah saluran respirasi dan paru, oleh karena itu penyebaran utamanya melalui droplet pernafasan.

Virus ini menjadi perhatian dan dianggap mempunyai potensi menular ke manusia karena secara in vitro dapat berikatan dengan reseptor asam sialat alpha 2,6 yang merupakan reseptor virus influenza pada manusia.

Namun demikian, imbuhnya, kemungkinan perkembangan menjadi pandemi tidak bisa dinilai dari faktor ini saja.

“Untuk menjadi pandemi tidak dapat hanya berdasarkan kemampuan berkaitan dengan reseptor sel inang saja, tetapi harus didukung kerja sama genetik virus tersebut secara baik, sehingga terjadi efisiensi transmisi dan tentu virus harus mempunyai kemampuan menyebabkan sakit atau virulen,” paparnya.

Efisiensi transmisi, replikasi dan virulensi virus tersebut ditentukan peran banyak gen yang bekerja secara sinergis.

Untuk saat ini, yang dapat dilakukan menurutnya adalah langkah-langkah pencegahan seperti melakukan survelans terpadu penyakit influenza baik pada manusia, hewan babi dan ungags, serta investigasi kasus yang diduga penyakit influenza secara khusus terkait H1N1.

Di samping itu, perlu upaya mengendalikan peluang dan risiko masuknya virus G-4 H1N1-EA tersebut dengan meningkatkan peran dan kapasitas karantina hewan, juga edukasi dan informasi yang benar terkait virus G-4 H1N1-EA kepada masyarakat umum dan peternak babi pada khususnya serta membangun koordinasi yang baik dengan otoritas kesehatan masyarakat dan veteriner dalam pencegahan virus G-4 H1N1-EA.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Imunohistokimia untuk Uji Diagnostik Avian Influenza

    Thursday,27 January 2011 - 15:06
  • Pakar UGM: Flu Burung Tidak Menular Antar Manusia

    Friday,05 November 2021 - 15:36
  • Semua Virus Berpotensi Jadi Ancaman Pandemi Baru

    Monday,01 February 2021 - 13:05
  • Menkes Budi Gunadi Berkunjung ke UGM

    Monday,22 February 2021 - 10:16
  • Antisipasi Klaster Perkantoran, UGM Gelar Rapid Test Covid-19 Bagi Pegawai

    Wednesday,26 August 2020 - 14:54

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual