Ph.D., melepas tiga orang guru besar yang telah memasuki masa
purnatugas dan menerima enam guru besar baru. Acara berlangsung Jumat
(4/6), di Balai Senat UGM. Tiga guru besar yang memasuki purnatugas
adalah Prof. Dr. Mulyadi, Apt. (Fakultas Farmasi), Prof. Dr. Jusuf
Subagja (Fakultas Biologi), dan Prof. Dr. Ir. Hamzah Berahim, M.T.
(Fakultas Teknik).
Sementara itu, enam guru besar baru yang dimaksud ialah Prof. Dr.
Agustinus Supriyanto, S.H., M.Si. (Fakultas Hukum), Prof. Wihana Kirana
Jaya, M. Soc., Sc. (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Prof. Ir. Arief
Budiman, M.S., D.Eng. (Fakultas Teknik), Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc.,
M.P.H., Ph.D. (Fakultas Kedokteran), Prof. Indra Bastian, Ph.D.,
M.B.A., Akt. (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), dan Prof. Dr. Hartono,
D.E.A., D.E.S.S. (Fakultas Geografi).
Acara pelepasan guru besar secara simbolis ditandai dengan penyerahan
karangan bunga oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D.,
kepada Prof. Dr. Mulyadi, Apt. sebagai wakil guru besar purnatugas.
Ketua MGB, Prof. Suryo Guritno, dalam sambutannya berpesan kepada para
guru besar purnatugas untuk tetap mendarmabaktikan ilmu pengetahuannya
kepada UGM dan masyarakat berdasarkan kapasitas masing-masing. Ia juga
mengingatkan para guru besar baru untuk aktif dalam upaya peningkatan
produktivitas Majelis Guru Besar UGM. Pada kesempatan tersebut, Suryo
Guritno menyebutkan hingga saat ini UGM memiliki 424 guru besar.
Sejumlah 424 orang masih aktif dalam forum MGB, 37 orang guru besar
emeritus, 2 orang merupakan guru besar luar biasa, dan 112 orang adalah
guru besar pensiun.
Prof. Dr. Mulyadi, Apt. sebagai wakil guru besar purnatugas
menyampaikan rasa terima kasih atas pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari forum MGB. Mulyadi juga berharap untuk ke depannya forum
MGB dapat berkembang lebih baik dari sebelumnya. Sementara itu, Prof.
Dr. Hartono, D.E.A., D.E.S.S. selaku wakil guru besar baru mengatakan
menjadi suatu kebanggaan menyandang jabatan guru besar. Namun, menjadi
guru besar bukanlah hal yang sederhana.
Lebih lanjut dikatakan Hartono, guru besar memiliki tanggung jawab
moral yang cukup berat karena harus dapat memberikan contoh keteladanan
dan menunjukkan loyalitas secara penuh kepada UGM, bangsa, dan
masyarakat. "Sebagai guru besar baru, kami masih merasa belum memiliki
pengetahuan yang cukup. Untuk itu, kami memohon arahan dari teman-teman
semua," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Sekolah
Pascasarjana UGM ini. (Humas UGM/Ika)