UGM memberikan perhatian serius terhadap permasalahan kekeringan, khususnya yang masih sering terjadi di Gunung Kidul. Hal ini terbukti dengan diadakannya kegiatan bakti sosial berupa dropping air yang dilakukan oleh panitia Dies Natalis UGM ke-66. Dropping air dipimpin langsung oleh Ketua Dies Natalis UGM ke-66, Prof. Dr. Ali Agus, DAA., DEA., Minggu (25/10).
Koordinator lapangan dropping air, Dr. Adhy Kurniawan, mengatakan kegiatan ini dapat terlaksana atas kerja sama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, Taruna Siaga Bencana (TAGANA), BAZNAS, REC dan BNI. Target dropping air sejumlah 100 tangki. Saat ini sudah terlaksana sekitar 60 tangki air yang tersebar di berbagai wilayah di Gunung Kidul.
“Dalam jangka menengah akan ada program bantuan berupa pompa air beberapa peralatan yang di support oleh BAZNAS,”papar Adhy, Rabu (28/10).
Sementara itu Ali Agus menambahkan kegiatan ini telah dilakukan di Desa Pengkol, Nglipar, Gunung Kidul. Dropping air sangat bermanfaat jika melihat data hampir 50 persen ternak sapi DIY berada di Gunung Kidul.
“Penyelamatan kekeringan di Gunung Kidul ini menjadi penyelamatan manusia yang paralel untuk penyelamatan sapi tersebut,”imbuhnya.
Ia menambahkan pada program nasional, sapi menjadi salah satu dari lima komoditas agro yang mendapatkan perhatian khusus.
Dilibatkannya River Ecology Club (REC), yaitu para pemerhati sungai dan air dari Sekolah Vokasi UGM sekaligus menjadi sarana pembelajaran empati bagi mereka. Dengan belajar empati atas penderitaan masyarakat Gunung Kidul diharapkan akan memupuk sifat bijaksana dan peduli terhadap sesama (Humas UGM/Satria)