UGM bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) berkomitmen untuk terus mengembangkan sekaligus memajukan Indonesia bagian timur. Selain itu, UGM dengan dukungan alumni juga akan segera melakukan terobosan dan langkah konkret untuk melakukan hilirisasi hasil-hasil riset. Dua hal pokok ini mengemuka dalam acara UGM dan Kagama Bersinergi untuk Negeri di Century Park Hotel Jakarta, Sabtu (7/10) malam.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Harian PP Kagama, Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Rektor UGM beserta jajaran pimpinan UGM, Dewan Guru Besar, Majelis Wali Amanat, Dekan serta ratusan alumni UGM yang kebanyakan menduduki posisi strategis baik di pemerintahan maupun swasta.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan posisi UGM sebagai universitas nasional dan universitas kerakyatan selama ini telah diwujudkan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta menerima para mahasiswa yang berasal dari Indonesia bagian timur, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Ini salah satu bentuk kontribusi UGM dalam mengintegrasikan bangsa,”papar Panut.
Ia menambahkan UGM dengan 300 ribu alumni yang dimiliki sejauh ini telah banyak berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Selain itu, UGM dan Kagama juga ikut membantu menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, seperti kemiskinan, radikalisme, dan SARA.
“UGM bersama para alumninya menjadi garda terdepan dalam menegakkan NKRI dan ini akan kita perkuat,”katanya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Wali Amanat, Prof. Dr. Ir. Indarto., D.E.A., mengingatkan kembali bahwa alumni UGM memiliki tanggung jawab besar dengan jati diri yang dimiliki. Untuk itu, diharapkan alumni UGM tetap berpegang teguh pada nilai-nilai ke-UGM-an.
“Sekarang baru marak operasi tangkap tangan oleh KPK. Jangan sampai alumni UGM terkena kasus seperti itu,”harap Indarto.
Senada dengan itu, Ketua Harian PP Kagama yang juga Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan alumni UGM harus bisa menjaga nama baik UGM serta membangun integritas dengan nilai-nilai ke-UGM-an. Pada kesempatan itu, Budi juga menyampaikan beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan Kagama. Ia mencontohkan digitalisasi kartu anggota Kagama, Kagama Peduli Bencana, beasiswa, dll.
“Dari 9 Juni sampai 7 Oktober 2017 ini tercatat 11 ribu lebih yang telah meminta dan membuat kartu anggota Kagama,”tutur Budi.
Budi juga sepakat percepatan hilirisasi riset dari UGM kepada industri maupun masyarakat. Untuk itu, ia menggagas hadirnya Sekolah Vokasi di kampus UGM Jakarta.
Dalam acara yang dipandu Sekjend PP Kagama, Ari Dwipayana, ini UGM dan Kagama saling memberi masukan dan sepakat memperkuat sinergi. Beberapa alumni UGM yang memberi masukan antara lain Bondan Gunawan, Bambang Kesowo, Rektor Universitas Katolik Parahyangan, Rektor Universitas Tanjungpura, dan Dirjen Otonomi Daerah, Soni Sumarsono. (Humas UGM/Satria;foto: Firsto)