Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Konsorsium Centers for Natural Resources and Development (CNRD). Pertemuan tersebut diselenggarakan pada 20 – 24 November 2017 di Kuta, Bali. CNRD adalah jaringan universitas di seluruh dunia yang mempromosikan pertukaran akademis dan kerja sama di bidang pengelolaan sumber daya alam, khususnya yang berkaitan dengan air, tanah, ekosistem dan sumber energi terbarukan. Jaringan tersebut bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi Agenda Pasca 2015 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Konsorsium ini diikuti oleh 20 universitas dari empat benua di dunia.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., dalam sambutan pembukaan pertemuan tersebut mengatakan bahwa Fakultas Geografi UGM telah terlibat dalam CNRD sejak 2009. Ia menambahkan dengan keikutsertaan tersebut maka UGM telah ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan penelitian dan edukasi lintas batas.
Pertemuan yang dihadiri 37 peserta dari 19 negara tersebut membahas rencana kegiatan kolaboratif tahunan, antara lain pertukaran pelajar dan mahasiswa, peningkatan kapasitas pengajaran melalui pembuatan didaktik, pengembangan kurikulum serta pengembangan modul pengajaran dan e-learning bersama. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas kegiatan penelitian kolaboratif, yakni lokakarya penelitian, pembuatan basis data penelitian berbasis daerah aliran sungai, lokakarya ilmu pengetahuan dan kebijakan (science policy workshop).
“Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan di berbagai negara peserta konsorsium CNRD tiap tahunnya,”kata Aris dalam siaran persnya, Senin (27/11).
Adapun topik yang dibahas dalam konsorsium CNRD, imbuh Aris, antara lain meliputi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, seperti pengelolaan sumber daya air terpadu (Integrated Water Resources Management – IWRM), Nexus Energi-Air-Pangan serta Kota yang Hemat Sumber Daya (Resources Efficient Cities). Pada kesempatan tersebut, Fakultas Geografi UGM juga mengundang Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai salah satu stakeholder pengelolaan sumber daya laut di Indonesia. Selain BROL, beberapa perwakilan institusi internasional juga hadir dalam pertemuan ini, antara lain perwakilan dari Global Water System Project (GWSP), IUCN Senior Programme Coordinator Disaster Risk Reduction, Head of UNEP’s Environmental Education and Training Unit (EETU), Chief of Disaster Risk Reduction at the United Nations Environment Programme UNEP, serta IUCN Commission on Ecosystem Management, University of Lausanne, Faculty of Geosciences and Environment, Swiss.
Pada pertemuan tahunan konsorsium ini juga dilaksanakan kunjungan lapangan ke Pulau Serangan, Hutan Mangrove Tahura serta Pantai Pandawa untuk memberikan gambaran pengelolaan sumberdaya alam di Pulau Bali dalam berbagai sektor. Dengan mengikuti konsorsium ini, Fakultas Geografi UGM diharapkan dapat mengembangkan lebih luas jejaring kerja sama lintas benua dalam hal pendidikan dan penelitian. (Humas UGM/Catur)