Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., kembali mewisuda dan meluluskan 1.834 orang wisudawan program pascasarjana, terdiri dari 1.630 lulusan master, 19 orang spesialis dan 118 doktor. Masa studi rata-rata untuk lulusan program magister adalah 2 tahun 3 bulan, program spesialis 4 tahun 2 bulan dan program doktor 4 tahun 10 bulan.
Masa studi tersingkat untuk program magister diraih oleh Ekrar Winata dari Prodi Magister Fisika, FMIPA yang menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun 15 hari. Sementara untuk program doktor diraih oleh Hardiansyah dari Prodi S3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Triwiyanto dari Prodi S3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik yang lulus dalam waktu 3 tahun 2 hari.
Lulusan termuda untuk program magister diraih oleh Rizki Zarli Humairah dari Prodi Magister Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, yang meraih gelar master pada usia 22 tahun 16 hari. Untuk program spesialis diraih oleh Adi Kristanto Tandadjaja dari Prodi Prostodonsia, FKG, yang berhasil menyelesaikan studi pada usia 27 tahun 15 hari. Sedangkan untuk program doktor diraih oleh Rizal Maarif Rukmana dari Prodi S3 Biologi, Fakultas Biologi, yang berhasil meraih gelar doktor pada usia 30 tahun 6 bulan 1 hari.
Lulusan terbaik untuk program Magister diraih oleh 11 orang yang memiliki IPK tertinggi sama yakni 4,00, adapun yang memiliki waktu studi paling singkat diraih Nur Aini Febriana dari Prodi Magister Keperawatan, FKKMK. Selanjutnya, IPK tertinggi untuk program spesialis diraih oleh Nazilatul Rizkiyah dari Prodi Ortodonsia, FKG, yang lulus dengan IPK 4,00. Sedangkan peraih IPK tertinggi untuk program Doktor diraih sebanyak 25 orang yang memiliki IPK sama yakni 4,00, namun yang memiliki waktu tersingkat menyelesaikan studi adalah Triwiyanto dari Prodi S3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik.
Panut Mulyono dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di UGM dengan gemilang. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua serta para dosen yang telah senantiasa membimbing dan mendampingi para mahasiswa untuk menjadi insan-insan yang berguna bagi masyarakat,” kata Rektor pada upacara prosesi wisuda yang berlangsung di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (24/10).
Kepada para wisudawan, Rektor mengingatkan agar para wisudawan jangan lekas berpuas diri dengan pencapaian prestasi gelar akademik ini karena masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa-masa mendatang. Menurutnya, di era disrupsi sekarang ini semua jenis pekerjaan dan peran SDM senantiasa berubah sehingga diperlukan kepekaan terhadap perubahan dan peluang yang ada tersebut. “Di tengah perubahan yang begitu cepat ini, saudara hendaknya memiliki semangat untuk terus berubah, berkreasi dan berinovasi agar relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa lulusan UGM membawa panggilan dan harapan besar untuk keluar sebagai pemenang di era disrupsi dan menjadi motor perubahan untuk mewujudkan pembangunan nasional yang memberikan manfaat bagi segenap rakyat. “Saya berharap kehadiran saudara di tengah masyarakat dapat sungguh-sungguh memberi arti dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Nur Aini Febriana dari Prodi Magister Keperawatan, FKKMK, dalam pidato sambutan sebagai wakil wisudawan mengaku beruntung bisa mengenyam kuliah di kampus UGM. “Mengenyam kuliah di UGM bagi kami sangatlah beruntung, kami diajarkan untuk selalu mengedepankan sikap integritas, memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta mendapat ilmu yang bermanfaat, kami bangga menjadi bagian dari kampus yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, prosesi wisuda yang ia jalani bersama rekan wisudawan lainnya bukanlah akhir dari perjuangan dalam menggapai cita-cita, namun sebagai awal untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar. “Bukan gelar semata yang kita raih tapi ada tanggung jawab yang lebih besar,” imbuhnya.
Di tengah perkembangan dunia yang begitu pesat sekarang ini, kata Nur Aini, ada peluang sekaligus tantangan yang harus di lewati para wisudawan nantinya. “Akan banyak muncul masalah dan tantangan yang semakin kompleks karena itu diperlukan proses pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan untuk mengikuti perkembangan sehingga kita bisa membangun masyarakat yang lebih sejahtera,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)