Pembangunan rumah susun asrama mahasiswa UGM Kinanti 2 dan 3 di Gang Kinanti, Barek, Sinduadi, Sleman akan segera dimulai. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. H.E, Rabu (6/11).
Rumah susun asrama mahasiswa Kinanti 2 dan 3 dibangun sebagai hasil kerjasama antara Kementrian PU dan UGM. Pembangunan dilakukan dalam bentuk dua twin block, lima lantai dengan 200 unit/kamar tipe 24 senilai Rp26 Miliar. Pembangunan ditargetkan selesai pada bulan Mei 2014 mendatang.
Djoko Kirmanto menyebutkan pembangunan rumah susun asrama tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap UGM dalam membina mahasiswa yang heterogen. Melalui asrama diharapkan mahasiswa dari beragam latar belakang suku dan agama saling berinteraksi dalam kebersamaan yang harmonis.
“Rusun mahasiswa ini diharapkan bisa menjadi sarana pembinaan kebhinekaan,” katanya. Ditambahkan Djoko Kirmanto, pembangunan rusun mahasiswa tersebut juga ditujukan untuk membantu pemerintah Kabupaten Sleman dalam penataan pemukiman perkotaan. “Harapannya bisa ikut mencegah dan mengatasi pemukiman kumuh sebagai dampak bertambahnya mahasiswa baru UGM,” imbuhnya.
Sebelumnya Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menuturkan hal senada. Adanya asrama mahasiswa dapat memperkuat kebersamaan mahasiswa dari berbagai daerah. Pasalnya asrama mahasiswa dibangun tanpa melihat latarbelakang mahasiswa. Hal tersebut berbeda dengan asrama yang dibangun pemerintah kabupaten atau kota yang peruntukannya hanya untuk mahasiswa setempat. “Dengan tinggal di asrama mahasiswa kebersamaan antar mahasiswa dengan keberagaman suku, budaya, dan agama bisa terbangun, setelah setahun dan pindah di tengah masyarakat akan semakin memperkuat kebersamaan, tidak memulai dari nol lagi,” paparnya.
Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., mengatakan bahwa pembangunan asrama mahasiswa penting bagi UGM. Pasalnya saat ini UGM memiliki 56.900 mahasiswa yang tentunya membutuhkan tempat bermukim selama menempuh studi. “Nantinya setidaknya 45 ribu mahasiswa UGM tinggal di masyarakat dan kami menargetkan 12 ribu mahasiswa bisa tinggal di asrama,” terangnya.
Pratikno menyampaikan pembangunan asrama baru dapat menampung sebanyak 600 mahasiswa. Sementara saat ini terdapat 800 mahasiswa yang tersebar di empat asrama mahasiswa yaitu Bulaksumur Residence, Dharmaputera, Cemara Lima, dan Ratnaningsih. “Mulai semester depan, tahun ajaran 2014/2015, akan ada 1400 mahasiswa yang tinggal di asrama di tahun pertama mereka menjalani kuliah,” jelasnya.
Pembangunan asrama, dikatakan Pratikno, selain untuk mendekatkan mahasiswa baru dengan kampus juga untuk memfasilitasi interaksi mahasiswa dari berbagai daerah. “Mohon dukungan agar UGM lebih mampu untuk menyediakan asrama bagi mahasiswa dan merampungkan sejumlah asrama yang pembangunannya masih belum terselesaikan,” harapnya.(Humas UGM/Ika)