Program Fisipol Creative Hub yang menjadi ruang kreatif bagi para mahasiswa dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan sosial kini telah sampai pada tahap Demoday. Demoday menjadi ajang bagi setiap tim yang terpilih untuk mempresentasikan proyek mereka kepada para calon investor.
Salah satu proyek yang dipresentasikan dalam acara ini adalah Gifood, sebuah platform yang menghubungkan orang-orang yang memiliki makanan berlebih dengan mereka yang membutuhkannya.
“Salah satu survei menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang membuang makanan terbanyak kedua di dunia. Hal ini sangat miris karena kita juga tahu bahwa ada jutaan penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan,” ujar Nauval, pendiri Gifood, pada Jumat (7/9) di FISIPOL UGM.
Nauval menjelaskan, ide untuk membuat proyek ini datang dari kegelisahannya akan banyaknya makanan yang terbuang. Bersama beberapa rekannya, ia memulai gerakan untuk mengumpulkan kelebihan makanan dari penyelenggara acara atau penjual makanan, dan menyalurkannya bagi mereka yang membutuhkan.
“Kami memulainya dari Line, lalu kemudian dikembangkan dalam bentuk website,” terangnya.
Hingga saat ini, ia mengaku bahwa Gifood telah menyalurkan sekitar 320 kg makanan kepada sekitar 1.600 orang. Meski berawal dari gerakan sosial, Gifood berpeluang dikembangkan sebagai bisnis yang menguntungkan secara finansial. Oleh karena itu, melalui Demoday ini ia berharap dapat menarik investor agar dampak sosial yang diberikan juga bisa semakin meluas.
Creative Hub (C-Hub) yang diluncurkan pada Januari silam ini sendiri bertujuan untuk membina generasi wirausahawan sosial dalam memecahkan masalah masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital dengan cepat dan cerdas.
Dalam ekosistem Fisipol Creative Hub, kampus mendukung lahirnya ide kreatif dan mentransformasikan dalam model bisnis sociopreneur dan bentuk-bentuk startup. Dukungan tersebut antara lain meliputi mentorship, logistical support, network, sociopreneur innovation, dan investment.
Selain Gifood, talent lain yang melakukan presentasi dalam Demoday ini meliputi Voice for Changes, Bantu, D’Milk, Fatimah Safety Ojek, Srawung ppl, Super C6, Ailesh Power, Halo Hiburan, Simpul Kebaikan, Karti Tedjo, serta Sadar Bakat.
Setelah melewati proses inkubasi selama 6 bulan, Demoday menjadi salah satu tahapan akhir yang harus dilalui para peserta sebelum mereka dapat memperluas jejaring dan berkesempatan untuk melakukan kegiatan magang di Plug and Play Indonesia.
Selain presentasi dari masing-masing proyek, dalam kesempatan yang sama juga diadakan talkshow yang mengangkat tema Social entrepreneurship: New Direction for Higher Education 4.0 yang menghadirkan 4 orang pembicara, yaitu Kepala Barenbang Kementerian Tenaga Kerja RI, Ir. Khairul Anwar, Staf Ahli Kementerian Perindustrian, Imam Haryono, President Director Plug ang Play Indonesia, Wesley Harjono, serta Co-founder and Chief Business Development GDILab.com, Jefri Dinomo. (Humas UGM/Gloria)