Direktur Sumber Daya Manusia, Umum, dan TI Angkasa Pura II, Tina Kemala Intan, memberikan berbagai tips kepada para calon wisudawan UGM yang akan memasuki dunia kerja. Ia menyampaikan agar para lulusan ini harus mulai memperlengkapi diri mereka dengan kapasitas yang diperlukan, termasuk salah satunya kemampuan berkomunikasi.
“Akan jauh lebih baik jika seseorang punya kemampuan komunikasi yang baik. Itu yang harus dilatih,” ucapnya Selasa (28/8) di Grha Sabha Pramana saat memberikan pembekalan kepada 3.693 mahasiswa yang akan mengikuti Wisuda Program Sarjana dan Diploma Periode IV Tahun Ajaran 2017/2018.
Tina menuturkan, saat ini perusahaan tidak lagi mematok kualifikasi IPK yang tinggi bagi karyawan yang mereka rekrut. Kemampuan sosial, ujarnya, menjadi lebih penting karena menjanjikan potensi perkembangan yang positif baik bagi pribadinya sendiri maupun bagi perusahaan di waktu mendatang.
Oleh karena itu, kemampuan ini perlu mulai dilatih sebelum memasuki dunia kerja, bahkan sebaiknya sejak masih duduk di bangku kuliah.
“Jangan menunggu saat sudah kerja baru berubah. Mulai sekarang harus sudah dilatih dalam keseharian, lama-kelamaan akan mulai berkembang,” imbuh Tina.
Hingga beberapa tahun ke depan, jelasnya, ratusan pekerjaan yang ada saat ini akan hilang karena mulai digantikan oleh mesin. Meski demikian, banyak lapangan pekerjaan baru yang muncul seiring dengan semakin berkembangnya kebutuhan manusia serta tuntutan zaman. Oleh sebab itu, keterampilan serta karakter yang tangguh menjadi kunci bagi seseorang untuk dapat berkembang dan meraih kesuksesan.
“Ketika saya melakukan rekrutmen di kantor saya, saya lebih memilih yang punya pengalaman organisasi dan karakter yang baik daripada yang IPK tinggi tapi kurang bisa bersosialisasi,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar para calon wisudawan tidak pernah berhenti belajar meski telah menyelesaikan studinya di UGM karena kelulusan ini hanyalah langkah awal dari perjalanan mereka dalam mengejar apa yang mereka cita-citakan.
Selain itu, ia juga memberikan semangat kepada mereka untuk tidak cepat menyerah seandainya tidak langsung berhasil mendapat pekerjaan di suatu perusahaan yang dituju. Kegagalan, ujarnya, menjadi pelajaran untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang lebih besar.
“Ketika gagal, cari tahu apa yang bisa diperbaiki, lalu coba lagi,” imbuhnya.
Hal serupa dikatakan oleh Budianto, alumnus FEB UGM yang kini menjabat sebagai Country General Manager di Lenovo Indonesia. Ia mengisahkan pengalamannya sendiri yang pernah beberapa kali gagal dalam seleksi penerimaan karyawan, hingga akhirnya ia menemukan perusahaan yang cocok untuk menekuni minatnya.
“Gagal sekali atau dua kali, jangan putus asa. Harus tetap semangat, harus bangkit lagi,” ucapnya.
Ia mengingatkan para calon wisudawan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan, agar pekerjaan tersebut bisa dijalani dengan sukacita. Jika sudah diterima di sebuah instansi atau perusahaan, langkah selanjutnya adalah menyerap sebanyak mungkin pelajaran yang bisa diambil dan terus meningkatkan kapasitas hingga mereka akhirnya dipercayakan untuk tanggung jawab yang lebih besar.
“Perlu kerja keras untuk mengumpulkan skill, dan ketika itu sudah ditumpuk kita akan dipromosikan. Berusahalah dengan keras, karena hasil tidak pernah mengkhianati kerja keras,” kata Budi. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)