Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., melepas Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 menuju Pulau Maradapan, Kalimantan Selatan. Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 yang beranggotakan 19 mahasiswa UGM ini akan melakukan berbagai program kerja meliputi bidang pendidikan, lingkungan, ekonomi dan pariwisata serta bidang kesehatan.
Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Pulau Maradapan merupakan hasil kerja sama anatara Kemenko Maritim dengan Universitas Gadjah Mada. Para mahasiswa yang tergabung dalam tim ini akan melakukan pelayaran dan kegiatan sosial kemasyarakatan di pulau-pulau terdepan, terpencil, dan daerah perbatasan Indonesia.
“Dengan bergabung dalam tim ini, mahasiswa akan tahu kondisi geografis Indonesia. Indonesia begitu strategis, diantara dua samudra dan dua benua, dan tempat lalu lintas perdangan dunia. Kita dikaruniai banyak pulau yang dihubungkan oleh laut, apa saja ada disana, belum yang berada di bawah permukaan bumi. Itulah yang membuat negara-negara lain menjadi iri,” katanya, di ruang multimedia UGM, Rabu (30/8).
Djagal mengungkapkan pemerintah saat ini telah menangkap 3 masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu merosotnya wibawa negara, melemahnya sendi-sendi perekonomian dan menurunnya kepribadian bangsa. Ketiga masalah pokok tersebut dicoba diatasi dengan pendekatan Tri Sakti, yaitu penguatan wibawa negara, perkuatan perekonomian dan budaya bangsa.
“Kita berada di republik ini, jika tidak tahu tentang diri kita, tidak tahu lingkungan maka mengambil istilah Bung Karno yaitu geopolitik maka negara menuju pada pelemahan. Ibarat kita memiliki rumah, namun tidak tahu berapa luas pekarangan dan tanaman apa saja yang ada di halaman kita. Dengan begitu kita pun tidak akan tahu desain apalagi untuk mempertahankan republik ini,” katanya.
Djagal Wiseso Marseno merasa bangga atas tekad dan niat mahasiswa-mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017. Dengan bergabung dalam tim ini maka para mahasiswa akan mengetahui kondisi geografis Indonesia.
“Tentu kita akan tahu kondisi geografis Indonesia sangat strategis. Kita berada diantara dua samudra dan dua benua, tempat lalu-lintas perdangan dunia. Kita dikaruniai banyak pulau yang dihubungkan oleh laut, apa saja ada disana, belum yang berada di bawah permukaan bumi. Itu yang membuat negara-negara lain menjadi iri,” katanya.
Sudrajat dari Sekretariat Deputi Bidang Koordinasi, SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Maritim menyatakan Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 untuk memperkuat poros maritim dunia. Dengan program ini diharapkan komunitas antar pulau semakin kuat.
Selain memfasilitasi program ini, Kemenko Maritim juga memfasilitasi berbagai program lain. Oleh karena itu, di pulau Maradapan, disamping memperkenalkan poros maritim mahasiswa juga diharapkan mampu mengembangkan wisata .
“Kita berharap UGM terus menindaklanjuti kerja sama ini agar bisa menjadi mata kuliah KKN. Tentu saja, pengembangannya nanti tidak hanya Jawa, Kalimantan, namun dari Sabang sampai Merauke,” ungkapnya.
Lia Suci Kriswanti, ketua Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017, mengatakan Pulau Marapadan terletak di Provinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 jiwa dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan berkebun. Hampir semua penduduk Pulau Marapadan hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar.
Infrastruktur jalan hanya berupa semen dan fasilitas penerangan menggunakan diesel. Sebagai salah satu pulau kecil, Pulau Marapadan tidak tersentuh dan sangat butuh perhatian dari pemerintah.
“Minimnya akses informasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat kami putuskan untuk melakukan ekspedisi di pulau ini,” ucap Lia Suci mahasiswa Sekolah Vokasi UGM.
Melihat sarana dan prasarana yang belum layak, seperti di bidang pendidikan, buku sekolah, wc umum, obat-obatan dan lain-lain maka Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Pulau Marapadan akan menjalankan program kerja pada aspek-aspek pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi dan wisata. Dengan pengabdian itu, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan memberi solusi dari berbagai masalah dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Pulau Marapadan. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)