Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM menyelenggarakan acara workshop nasional dengan tema “Tantangan Pelayanan Kesehatan Primer Dalam Rangka Menyuskseskan Program Indonesia Sehat Berbasis Pendekatan Keluarga.” Diadakan di Hotel Grage dan Hotel Cordella Kartika Dewi pada 11 -13 Mei lalu, kegiatan ini menjadi sarana untuk mengampanyekan peningkatkan kualitas hidup warga Indonesia melalui pendekatan keluarga.
“Dengan diadakanya workshop ini kami sebagai mahasiswa berperan aktif untuk melihat fenomena kesehatan dengan menitik beratkan kebijakan yang notabenenya merupakan kebijakan baru tentang pelayanan kesehatan primer berbasis keluarga. Kegiatan intinya adalah diskusi untuk menyukseskan program pelayanan primer berbasis keluarga yang ujung tombaknya adalah puskesmas sebagai pelaksana,” ujar ketua pelaksana workshop, Arie Kurniardi S.KM., Senin (22/5).
Arie menjelaskan, keluarga menjadi sebuah investasi strategis untuk generasi Indonesia yang nantinya menjadi dasar tercapainya tujuan pembangunan, keamanan global dan kemakmuran dunia. Karena itu, melalui kegiatan ini para mahasiswa UGM turut andil dalam menyukseskan strategi pendekatan keluarga dengan menghadirkan kepala seksi promkes dan kepala puskesmas dari berbagai kabupaten di Indonesia; Aceh (Pidie Aceh, Pidie Jaya), Sumatera Utara, Bangka Belitung (Belitung Timur dan Bangka Tengah), Ngawi, Banyumas, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua serta akademisi dan pejabat kementrian kesehatan Republik Indonesia.
Acara ini juga mendapat dukungan dari rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, serta Dekan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr.Ir. Siti Maikhamah,M.Sc. Saat membuka acara ini secara resmi, Siti menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa dan UGM untuk turut berkontribusi aktif dalam startegi kesehatan nasional. Ia juga menekankan pentingnya mengetahui permasalahan di daerah yang terkait dengan program keluarga sehat berbasis keluarga yang dihadiri oleh peserta workshop.
“Dari peserta akan dapat dilakukan sharing idea, dan pengalaman di lapangan dapat diambil menjadi cara untuk menyukseskan program keluarga sehat berbasis keluarga. Kebinekaan dapat menjadikan kekayaan sumber pengetahuan bagi peserta sehingga diharapkan menjadi inspirasi untuk menyelesaikan permasalahan program Indonesia sehat berbasis keluarga,” paparnya.
Workshop ini menghadirkan beberapa pakar dalam bidang-bidang terkait, di antaranya Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPKMI) Provinsi DIY, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.si, Ph.D, yang memberikan paparan terkait teori promosi kesehatan terhadap pola pendekatan keluarga, serta Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan, dr. Anung Sugihantoro, M.Kes. Dalam pidato kuncinya, dr. Anung memberikan kajian yang lebih praktis ke arah implementasi di lapangan dan harapan ke depan dengan tema tantangan pelayanan kesehatan primer dalam rangka menyukseskan program Indonesia sehat berbasis pendekatan keluarga.
Hal ini kiranya dapat memberikan pendalaman materi dengan adanya keynote speaker dan berbagi pengalaman di daerah sehingga problemtika di daerah dapat tersusun dan menjadi bahan acuan pusat untuk mengetahui kendala di daerah dan hasil dari diskusi workshop akan di ajukan ke pihak kementrian kesehatan sebagai bahan pertimbangan untuk menyukseskan program keluarga sehat berbasis keluarga.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan kunjungan lapangan ke kampung Sukunan dan kampung hijau Gambiran untuk mengamati secara langsung konsep pemberdayaan masyarakat yang berbasis pendekatan keluarga dalam lingkup lingkungan dan kesehatan. Hal ini diharapkan dapat menambah wawasan serta inspirasi baru bagi peserta dalam mewujudkan Indonesia Sehat. (Humas UGM/Gloria)