Bagi Anda penikmat kuliner seafood tentunya tidak asing lagi dengan kerang darah (Anadara granosa). Jenis kerang ini memang banyak disajikan sebagai salah satu menu utama di berbagai restoran seafood. Banyak digemari masyarakat karena memiliki rasa yang lezat dan kaya akan protein.
Tapi tahukan Anda, ternyata cangkang kerang darah juga bermanfaat bagi kesehatan. Cangkang kerang ini terbukti mempunyai kandungan kalsium yang tinggi. Sayangnya, selama ini cangkang kerang darah hanya menjadi limbah sampingan rumah makan seafood yang dibuang begitu saja dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Hal tersebut lantas menggerakkkan lima mahasiswa UGM dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Farmasi yaitu Nabila Syarifah Jamilah, Istianah Maryam Jamilah, Aprilia Maharani, Pras Setya, dan Ariska Devy untuk mengolah limbah cangkang kerang darah menjadi sumber kalsium untuk terapi alterntatif osteoporosis, Dibawah bimbingan drh. Rr. Devita Anggraeni, M.P., Ph.D, mereka mulai melakukan riset dan sejumlah uji coba guna mendapatkan formula yang tepat. “Proses pembuatannya sederhana yaitu cangkang kerang yang kami peroleh dari sejumlah rumah makan di Jogja di oven pada suhu 110oC selama 8 jam kemudian dihaluskan menjadi bentuk serbuk halus,” terang Nabil, Kamis (11/9) di FKH UGM.
Selanjutnya serbuk cangkang kerang darah tersebut diujikan pada tulang femur tikus Sprague Dawley. Dari pemberian serbuk selama dua bulan menunjukkan adanya densitas tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dilihat dari intensitas sinar X yang diserap oleh tulang. Sementara hasil pembacaan radiografinya juga menunjukkan tikus yang telah diinduksi osteoporosis sebelumnya kemudian diberi serbuk cangkang kerang darah menunjukkan adanya penyembuhan dari osteoporosis yang sangat baik.
“Tikus yang diovariektomi dan tidak diberi perlakuan mengalami osteoporosis, sedangkan yang diovariektomi dan diberi cangkang kerang gambaran osteoporosisnya berkurang dengan baik dengan intensitas sinar X yang diserap paling tinggi dibandingkan kelompok yang lain,” tuturnya.
Ditambahkan Aprilia, dengan adanya kajian pre-klinis pada tikus ini membuktikan bahwa kalsium pada cangkang kerang darah dapat diserap dan membantu mengurangi resiko osteoporosis dengan sumber kalsium alternatif. Kendati begitu kedepan masih diperlukan penelitian lanjutan yakni Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat trabekula femur. “Harapannya nantinya bisa membantu para penderita osteoporosis dan mendapatkan sumber kalsium alternatif yang mudah, murah dan efisien bagi penderia osteoporosis,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)