YOGYAKARTA-Implementasi pendidikan berkelanjutan yang selama ini dikembangkan oleh Fakultas Biologi UGM cukup mendapat apresiasi dari beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pemanfaatan Education for Sustainable Development (EfSD) dari perguruan tinggi di luar negeri, selama tiga hari, 14-16 Juli 2011, pengelola program I-MHERE (Indonesia Managing Higher Education for Relevancy & Efficiency)Fakultas Biologi UGM menggelar workshop internasional tentang implementasi EfSD. Workshop dibuka oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, Apt., M.Sc.
Slamet Widiyanto, S.Si, M.Si. selaku PIC 3.1.1 Program I-MHERE Fakultas Biologi menuturkan workshop implementasi EfSD ini merupakan rangkaian program I-MHERE Fakultas Biologi UGM. Workshop selama dua hari akan diadakan di Fakultas Biologi, sedangkan di hari terakhir para peserta akan diajak untuk mengunjungi Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul, yang selama ini menjadi desa binaan Fakultas Biologi. “Ada sesi workshop di Fakultas Biologi, ada pula di hari terakhir nanti kita ajak para peserta workshop berkunjung di Desa Kemadang, Gunung Kidul,†kata Slamet di sela-sela workshop, Kamis (14/7).
Disebutkan Slamet, workshop diikuti oleh para dosen dari Fakultas Biologi, beberapa perwakilan dosen fakultas lain, mahasiswa S-2 dan S-3 Fakultas Biologi, serta perwakilan pejabat pemerintah daerah Sleman dan Gunung Kidul. Melalui workshop yang menghadirkan beberapa narasumber dari luar negeri ini diharapkan dapat dibuat sebuah modul tentang implementasi EfSD dari negara masing-masing. “Nah, modul tersebut diharapkan bisa memuat berbagai pengalaman implementasi EfSD dari negara-negara tersebut,â€katanya. Pada kesempatan itu, Slamet menjelaskan program pengembangan EfSD, khususnya di Desa Kemadang, tetap memperhatikan tiga pilar, yakni sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif I-MHERE UGM, Dr. Ir. Cahyono Agus Dwi Koranto, M.Agr.Sc., dalam pembukaan acara menjelaskan kegiatan workshop merupakan rangkaian untuk mencapai target UGM menjadi universitas riset kelas dunia berbasis EfSD. Seperti diketahui, riset yang dihasilkan melalui proposal I-MHERE sekaligus sebagai bentuk perpaduan konsep pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Rangkaian kegiatan ini adalah untuk mendukung tercapainya UGM sebagai universitas riset kelas dunia,†kata Cahyono.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, Apt., M.Sc., menekankan arti penting implementasi program EfSD. UGM sudah jauh hari menerapkan hal itu di masyarakat melalui program KKN-PPM. “Bentuk nyata program EfSD di UGM juga sudah kita rintis dan besarkan melalui program KKN-PPM,†kata Retno.
Dalam workshop implementasi EfSD tersebut, hadir beberapa pakar dari luar negeri, antara lain, Prof. Kimio Uno, Ph.D. (Chubu University Japan), Prof. Seoung Ju Moon, Ph.D. (Geonsang National University Korea), dan Dr. Asyirah Abdul Rahim (University Sains Malaysia). Dalam acara itu, dilakukan pula konferensi video bersama Prof. Magdalena Swanstrom (Chalmers University Swedia). (Humas UGM/Satria AN)