Fakultas Psikologi UGM (sebagai steering committee), Fakultas Psikologi UII, dan Fakultas Psikologi UAD (sebagai organizing committee) Kamis-Minggu, 17-20 Maret 2005 menyelenggarakan Kolokium Nasional Psikologi ke-14 di Hotel Jayakarta.
Kegiatan yang diikuti para pimpinan Fakultas Psikologi seluruh Indonesia ini, membahas “Gambaran Program Magister Psikologi dan Program Psikologi Internasional” dengan nara sumber Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D dan Dr. Ade Amarina dalam sebuah Sidang Pleno. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Sidang Komisi A yang membahas “Permasalahan dalam Penyelenggaraan Program Magister Psikologi dan Alternatif Solusinya” dengan narasumber Para Ketua Penyelenggara Program Magister Psikologi. Sidang Komisi B: Membahas “Transfer Kredit dan Peningkatan Kompetensi Penyelenggara Pendidikan Psikologi” dengan narasumber Drs. Fathul Himam, M.Psi., M.A, Ph.D dan Prof. Dr. Sutardjo A.W. Sidang Komisi C: “Pemberdayaan Kolokium dan Wacana Pembentukan Forum Dekan” dengan narasumber Prof. Dr. Sarlito W. Sarwono dan Prof. Dr. Muh Zainuddin.
Bersamaan kolokium ini digelar pula Seminar Nasional “Prophetic Intelligence (Kecerdasan Kenabian) sebagai Salah Satu Solusi Permasalahan Sosial” yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 20 Maret 2005 di Gedung University Centre UGM.
Thema Prophetic Intelligence (Kecerdasan Kenabian) dipilih sebagai alternatif solusi permasalahan sosial bangsa Indonesia, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim psikolog (Sus Budiharto, Emi Zulaifah, Bagus Riyono, Irwan Nuryana Kurniawan) dan agamawan (KH. Hamdani Bakran Adz-Dzakiey) di Yogyakarta. Penelitian mengenai “Prophetic Intelligence: Construct Development and Empirical Test for Its Role in the Perception of Unethical Conduct among Indonesian Goverment Employees” ini telah dipresentasikan pada forum International Conference on Muslims and Islam in the 21st Century: Image and Reality di Petaling Jaya, Malaysia, 4-6 Agustus 2004. Kegiatan diselenggarakan oleh Departement of Psychology, International Islamic University, Malaysia bekerjasama dengan The International Institute of Muslim Unity Kuala Lumpur, Malaysia. Penelitian tersebut dilakukan sebagai salah satu peran psikolog untuk mencoba membantu memahami, menganalisis, dan mengatasi salah satu permasalahan sosial bangsa Indonesia, yaitu “budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta dalam rangka membantu proses reformasi birokrasi, dengan pendekatan psikologi yang berwawasan budaya nusantara berdasarkan kearifan masyarakat lokal (local wisdom).
Prophetic Intelligence (Kecerdasan Kenabian) adalah Kemampuan manusia untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan beradaptasi, baik dengan lingkungan horizontal (bumi) maupun lingkungan vertical (langit). Artinya manusia tersebut mampu memahami, mengambil manfaat, dan hikmah dari kehidupan bumi dan langit, kehidupan jasmani dan rohani, kehidupan lahir dan bathin, serta kehidupan dunia dan akhirat, seperti yang telah dicontohkan oleh para Nabi (prophet). Kerja kemampuan tersebut senantiasa dalam koordinasi dan bimbingan nurani.
Seminar sehari tersebut menghadirkan: (i) Prof. Dr. A. Syafi’i Maarif, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah sebagai Keynote Speech, dengan judul materi “Pembangunan Moral melalui Keteladanan Nabi untuk Menangani Permasalahan Sosial”. (ii) Dr. Arif Rahman, pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, dengan materi, “Peran Inteligensi, Emosi, dan Spiritual dalam Pendidikan dan Pembangunan Moral”. (iii) Prof. Koentjoro, MBSc, PhD, pakar Psikologi Sosial UGM dengan materi “Psikologi Kenabian dalam Perspektif Psikologi Sosial”. (iv) Sus Budiharto, Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UII, assessor dan pelatih di Center of Prophetic Inteligence, dengan materi “Mengenal Konsep Prophetic Inteligence dan implementasinya”.
Dalam makalah berjudul “Kelas Internasional Fak. Psikologi UI: Peluang dan Tantangan” Dra. Amarina Ariyanti, M.Psi,mengemukakan bahwa kelas internasional memberikan peluang yang sangat besar bagi mahasiswa maupun staf Fakultas Psikologi UI untuk terlibat dengan komunitas Psikologi di level internasional, khususnya Australia. Kerjasama ini memungkinkan dosen maupun mahasiswa untuk melakukan penelitian, sharing pengetahuan maupun skills dengan staf pengajar di UQ, khususnya di School of Psychology UQ. “Namun di lain pihak, peluang ini juga membutuhkan niat dan kerja keras yang tidak sedikit dari civitas akademikadi Fakultas Psikologi UI agar mau’ berbenah’ dan meningkatkan diri dan kemampuannya dalam berbagai hal. Dalam meneliti dan menulis di Jurnal internasional, dalam mengembangkan ilmu psikologi di Indonesia—yang indigeneous maupun yang ’ standart, aktif mengikuti dan melaporkannya ke dunia internasional, aktif mengikuti perkembangan ilmu psikologi,” tutur Amarina. (Humas UGM)