Indonesia memiliki potensi besar akan limbah cangkang telur bebek. Sayangnya, selama ini belum banyak yang memanfaatkan limbah ini dengan baik terutama sebagai obat. Kebanyakan hanya dimanfaatan untuk bahan kerajinan.
“Dalam cangkang telur bebek ini terdapat membran yang mengandung zat aktif yang mampu menekan peradangan. Akan tetapi selama ini cangkang telur bebek hanya dibuang dan menumpuk menjadi sampah,” kata Bina Rizka Maulida, mahasiswa FKG UGM Rabu (10/6) di Kampus UGM.
Karenanya Rizka bersama keempat rekannya dari FKG UGM yaitu Risa Widya Iswara, Novaria, Rika Ayu Putri Virawati, dan Veri Anggara Saputri dari Fakultas Kedokteran Gigi berupaya mengolah membran cangkang telur ini menjadi ekstrak untuk digunakan sebagai obat antiradang. Obat yang mereka kembangkan tersebut digunakan untuk anti radang pada sakit gigi dinamai dengan “ExEllen” (Extract of Eggshell Membrane).
Rizka menuturkan dalam membran cangkang telur bebek mengandung sejumlah zat aktif seperti kondroitin sulfat, glukosamin, dan asam hyaluronat. Zat aktif tersebut memiliki efek antiradang, sehingga membran cangkang telur bebek berpotensi untuk mengatasi peradangan pada gigi atau reversible pulpitis.
Prevalensi reversible pulpitis cukup tinggi di Indonesia. Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010 menunjukkan penyakit pulpa menduduki urutan ketujuh dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kunjungan sebanyak 163.211 pasien. “Karenanya kami tergerak untuk menemukan bahan alami sebagai obat untuk peradangan gigi tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya,”jelasnya.
Ditambahkan Rika Ayu untuk pembuatan obat dilakukan dengan memisahkan membran dari cangkang telur. Kemudian membran yang didapat dibuat menjadi ekstrak menggunakan metode maerasi dengan pelarut etanol 70 persen. Proses ini sendiri membutuhkan waktu 4 minggu. “Dari 3 kg diperoleh 290 gram membran cangkang telur yang menghasilkan 2,9 ml ekstrak membran cangkang telur,”tuturnya.
Untuk penggunaan bahan atau ekstrak ini cukup mudah. Seperti halnya pada pemakaian obat anti radang gigi pada umumnya seperti kalsium hidroksida yaitu dilakukan dengan mengaplikasikannya pada kavitas gigi kemudian ditutup dengan bahan tumpatan.
Karena terbuat dari bahan alami, obat yang dikembangkan lima mahasiswa ini minim menimbulkan efek samping berbahaya. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah cangkang telur bebek juga membantu dalam upaya mengurangi polusi terhadap lingkungan. (Humas UGM/Ika)