Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bahkan lebih dari 50 persen pendapat nasional disumbang oleh keberadaan unit-unit usaha ini.
Kendati demikian, tidak sedikit UKM yang mengalami kegagalan usaha dan berujung pada kebangkrutan. Umumnya kegagalan dalam pengelolaan usaha dikarenakan struktur usaha yang belum kuat, kurangnya kompetensi teknis produksi dan keahlian serta manajerial dan keuangan, dan keterbatasan pengusaan teknologi maupun permodalan. Sementara dari sisi karakteristik kepribadian kegagalan mengelola usaha sebagian besar terjadi akibat sikap kurang proaktif, mudah menyerah, dan kurangnya dukungan lingkungan.
“Kesuksesan dalam berwirausaha dipengaruhi oleh faktor intrenal dan eksternal pelaku usaha,” kata Mulya Virgonita Iswindari Winta, S.Psi.,M.Si., Rabu (17/6) saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Psikologi UGM.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang ini menyebutkan faktor internal yang dimaksud adalah motivasi berprestasi, motivasi berkuasa, kompetensi orientasi berprestasi, dan kompetensi orientasi berkuasa. Sedangkan faktor eksternal adalah dukungan sosial.
Menurutnya, dalam mencapai kesuksesan berwirausaha keterkaitan antara motivasi dan kompetensi adalah hasrat yang besar untuk mencapai keberhasilan. Apabila hal itu tidak diikuti dengan tindakan yang efektif efisien, kerja keras tidak akan mencapai kesuksesan. Demikian pula memiliki kemampuan yang baik namun tidak memiliki semangat untuk maju maka sulit untuk mendapatkan kesuksesan berwirausaha.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 200 wirausahawan UKM di wilayah DIY, Jawa tengah, dan Lombok Tengah NTB diketahui bahwa motivasi berprestasi berefk langsung terhadap kompetensi orientasi berprestasi yang lebih kecil dibandingkan motivasi berkuasa terhadap kompetensi orientasi berkuasa. Berbagai tindakan kompeten yang berorientasi pada prestasi selain dipengaruhi hasrat berprestasi juga dilakukan karena doringan agar usahanya bisa bertahan. Temuan lain memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi memiliki efek tidak langsung yang relatif kecil terhadap kesuksesan wirausaha dibandingkan efek tidak langsung antara motivasi berkuasa terhadap kesuksesan dalam mengelola usaha.
Saat mempertahankan disertasi berjudul “Model Kesuksesan Berwirausaha Pada Wirausahawan Usaha Kecil Menengah” Mulya mengatakan kesuksesan berwirausaha pada pelaku usaha kecil menengah diIndonesia lebih dipengaruhi motivasi berkuasa dan tindakan berorientasi berkuasa dibandingkan oleh motivasi berprestasi dan tindakan yang berorientasi untuk berprestasi. Dorongan untuk mengarahkan dan mengendalikan karyawan dan orang sekitar tampaknya lebih menimbulkan kepusaan atau perasaan sukses. Sementara itu kompetensi orientasi berkuasa mampu berperan sebagai penguat dalam hubungan antara motivasi berkuasa dengan kesuksesan dalam berwirausaha pada wirausahawan usaha kecil menengah.
“Dukungan sosial dari pasangan, keluarga, dan kolega juga terbukti berperan besar terhadap kesuksesan berwirausaha,” terangnya. (Humas UGM/Ika)