Kesulitan biaya bukan penghalang untuk mendapatkan pendidikan tinggi. UGM, misalnya, telah menyiapkan lebih dari 135 beasiswa bagi mahasiswa UGM mulai jenjang diploma sampai dengan pascasarjana. Total jumlah beasiswa tersebut sekitar 235 milyar yang diperuntukkan bagi lebih dari 13 ribu mahasiswa S-1, Sekolah Vokasi dan Pascasarjana. Pada tahun 2014 lalu lebih dari 25% mahasiswa UGM memperoleh beasiswa.
Dana beasiswa yang dikelola UGM berasal dari pemerintah pusat (Kementerian Ristek Dikti dan beberapa kementerian lain), pemerintah daerah, dana masyarakat dari UGM sendiri, BUMN, perusahaan swasta, lembaga luar negeri, paguyuban orang tua mahasiswa, dan alumni. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemberi beasiswa dan kami berharap akan semakin banyak institusi memberikan beasiswa bagi mahasiswa UGM,” papar Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.Ph.d, pada acara ramah tamah dan buka bersama FORTAKGAMA dengan jajaran pimpinan UGM, Kamis (2/7) di Hotel Harper.
Rektor menjelaskan ada tiga skema peruntukan beasiswa di UGM. Pertama, beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik. Kedua, bantuan biaya hidup untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Ketiga, beasiswa biaya pendidikan bagi mahasiswa yang karena keterbatasan finansial mempengaruhi pencapaian prestasi akademiknya.
Dwikorita berharap, berbagai program beasiswa tersebut mampu memperbesar kesempatan masyarakat dalam mengakses pendidikan di UGM. Apalagi, imbuhnya, saat ini mahasiswa bisa mengajukan lebih dari satu beasiswa ke berbagai donor jika beasiswa yang diperolehnya dari satu sumber belum mencukupi kebutuhan kuliahnya.
Rektor menambahkan bahwa beberapa beasiswa tidak hanya memberikan bantuan dana pendidikan saja. Beasiswa juga diberikan dalam rangkaian kegiatan seperti ikatan dinas, magang, dan training tertentu. “Jadi mahasiswa penerima beasiswa tidak hanya menerima manfaat dalam bentuk uang saja, namun juga mendapatkan tambahan ilmu, pengalaman, soft skill, bahkan kesempatan kerja,” tuturnya.
Selain beasiswa, UGM juga menyediakan wahana untuk membantu mahasiswa mendapatkan tambahan uang saku melalui program magang kerja di berbagai unit, baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas, seperti perpustakaan, tim pengembangan kurikulum, tim pengembangan di pusat inovasi dan kebijakan akademik, serta berbagai direktorat seperti tingkat Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, Direktorat Pengabdian Masyarakat, dan Direktorat Kerja Sama dan Alumni. Melalui proses magang ini mahasiswa diharapkan mampu memiliki pengalaman kerja untuk meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja.
“Dengan demikian, tidak ada alasan lagi tidak bisa kuliah gara-gara masalah ekonomi. Mahasiswa kurang mampu dan memiliki prestasi akademik baik, memiliki kesempatan untuk mengakses beasiswa yang dikelola UGM selama memenuhi skema yang ditawarkan,” imbuhnya (Humas UGM/Satria;foto:Agung N)