Industri barang plastik di Indonesia semakin berkembang, baik di industri kecil, menengah maupun besar. Perkembangan ini terjadi karena potensi konsumsi produk plastik masih cukup besar, sehingga menjadi peluang bagi para produsen barang plastik untuk mengembangkan usahanya.
Permintaan barang plastik ini terutama didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman dan FMCG (fast moving consumer good). Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di tahun 2014 menyebut pertumbuhan tersebut sebesar 60 persen. Sedangkan kebutuhan nasional diprediksi terus meningkat 7-8 ton pertahun hingga 2020.
“Mold merupakan salah satu komponen utama pada mesin injeksi plastik. Mold sangat dibutuhkan untuk memproduksi barang plastik dengan bentuk dan dimensi yang sangat bervariasi”, ujar Ir. Suryo Darmo, M.T di KPTU Fakultas Teknik UGM, Senin (27/7).
Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM mengatakan hal itu saat menjalani ujian terbuka Program Doktor Bidang Ilmu Teknik Mesin. Didampingi promotor Ir. Alva Edy Tantowi, M.Sc., Ph.D dan ko-promotor Dr. Suyitno, S.T., M.Sc serta Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D, promovendus mempertahankan desertasi berjudul “Pengembangan Material Komposit Partikulat untuk Pembuatan Molding Injeksi Plastik Menggunakan Metode Selektive Heater Melting”.
Menurut Suryo Darmo, komposit partikulat dari campuran serbuk akrilik, serbuk aluminium dan serbuk kaca mampu dibentuk menjadi benda rumit dengan metode layer manufacturing, seperti bentuk silinder, bentuk bintang, dan spiral. Karena itu, material ini perlu dikembangkan lebih lanjut diantaranya dengan memperbaiki sifat mekanis dengan menggunakan ukuran partikel serbuk yang lebih halus dan mengatur perbandingan ukuran campuran serbuk penyusun.
“Tentu saja penelitian ini sebagai upaya langkah pengembangan material komposit partikulat sebagai mold injeksi plastik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu industri barang plastik baik industri kecil, menengah dan besar untuk mendapatkan mold yang relatif murah, namun memenuhi syarat dari segi mekanis,” papar Suryo. (Humas UGM/ Agung)