JAKARTA – Presiden Joko Widodo membuka Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Selasa (4/8) kemarin. Pameran hasil produk unggulan inovasi teknologi dan kuliner dari berbagai instansi dan perusahaan ini diikuti diikuti oleh berbagai kementerian, perusahaan telekomunikasi dan perguruan tinggi. Di pameran kali ini Universitas Gadjah Mada memamerkan berbagai program, unit bisnis, dan inisiatif yang sudah dilakukan berkaitan dengan percepatan inovasi dan teknologi. Beberapa di antaranya adalah Innovative Academy, Gama Techno, dan Produk Kreativitas Mahasiswa.
Usai membuka pemeran, Jokowi berkesempatan meninjau stand milik UGM yang memamerkan 8 produk teknologi. Sekitar 5 hingga 7 menit Jokowi meluangkan waktunya mendengarkan langsung penjelasan terkait dengan inovasi gtSmartCity Solution, yaitu implementasi sistem dan teknologi jnformasi yang berfokus pada 4 sektor: pendidikan, layanan pemerintah, industri transportasi dan logistik, serta gaya hidup. Hal ini sejalan dengan visi UGM yang mendukung pengembangan kota pintar, di mana ciri-ciri kota pintar adalah less paper, less time, less cash, less complexity.
Didampingi Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, Presiden Joko Widodo diperkenalkan juga dengan produk unggulan UGM yang lain, yakni Savinna, sebuah kendaraan tanpa awak yang dapat digunakan sebagai pelindung, penjelajah, sekaligus yang memetakan dasar laut. Menyaksikan produk kapal tanpa awak buatan mahasiswa UGM ini, Jokowi menanyakan keunggulan produk inovasi tersebut. “Ini buat apa?” kata Malik Khidir menirukan pertanyaan presiden kepadanya.
Malik selaku pengembang alat tersebut mengatakan kepada Jokowi bahwa produk inovasi buatannya itu semacam drone laut yang bisa digunakan untuk mengawasi wilayah laut RI bahkan bisa digunakan untuk kegiatan surveilans dan eksplorasi. “Kapal ini bisa mengurangi penggunaan kapal TNI AL yang ada di laut,” katanya.
Kapal tanpa awak ini berukuran 2 x 1 meter persegi dengan berat kurang lebih 50 kilogram. Dengan tinggi kurang lebih 0,5 meter, kapal ini bisa dikendalikan menggunakan remote control dan teknologi GPS. Kapal tanpa awak ini memiliki daya jangkau 20 kilo meter dengan kecepatan 6 knot.
Malik mengatakan produk drone laut ini masih terus dikembangkan. Saat ini dirinya tengah mengembangkan agar kapal tanpa awak tersebut dapat digunakan meski terkena arus gelombang besar. “Saya meminta dukungan pada pak Jokowi agar kami terus bisa berkarya,” kenang pria kelahiran Yogyakarta 23 tahun lalu ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)