Mataram- Universitas Gadjah Mada bersama Universitas Mataram (UNRAM) dan Provinsi NusaTenggara Barat (NTB) sepakat melakukan kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah NTB. Penandatanganan nota kesepahaman bersama dilakukan Rabu, 5 Agustus 2015 bertempat di Kantor Gubernur NTB.
Kerjasama ini merupakan rangkaian dari Kegiatan StIRRRD (Strengthening Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disaster) yang merupakan kerjasama antara UGM dengan GNS Science yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdangangan (MFAT) Selandia Baru. Program StIRRRD selama 2014-2019 akan dilaksanakan di 4 propinsi di yaitu Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Bengkulu dan NTB. Program ini diarahkan oleh pemerintah pusat melalui BNPB, Kemeterian Desa, PDT dan Transmigrasi, Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri.
Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyampaikan upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia penting untuk dilakukan. Guna memperkuat upaya tersebut dukungan regulasi atau peraturan daerah sangat diperlukan. “Edukasi tentang kebencanaan juga perlu diperkuat tidak hanya menyiapkan kurikulum kebencanaan tetapi bisa dimulai dengan yang paling sederhana yaitu penjelasan safety induction di setiap pertemuan yang melibatkan banyak orang,” kata Rektor.
Rektor menambahkan UGM tidak membatasi diri dalam pelaksanaan kerjasama. Kedepan UGM membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai bidang. Salah satunya yang dapat segera dilakukan dalam pengembangan teknologi dan bisnis dengan mengundang investor asing termasuk dari Selandia Baru untuk bersama-sama meningkatkan daya saing produk lokal.
Universitas Mataram yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Prof Ir Suwardji, Mapp.Sc, Ph.D., dalam kesempatan itu menyabut baik kerjasama tersebut. Ia menyampaikan bahwa UNRAM telah lama menjalin kerja sama dengan Selandia Baru khususnya di bidang pertanian yaitu dengan Massey University. Dengan begitu, kedepan pihaknya berharap dapat menjadi pusat unggulan yang dibina oleh UGM.
Sementara Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Tgh. M. Zainul Majdid dalam sambutannya menyampaikan bahwa Propinsi NTB membutuhkan pengalaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanggulangan bencana. Pasalnya, penanganan bencana menjadi prioritas NTB sejak pembentukan BPBD dan ditunjuknya NTB menjadi tuan rumah pekan PRB Nasional pada 2013 silam. Menurutnya, pengurangan risiko bencana memerlukan pendekatan holistik, tidak hanya cukup dengan dukungan peralatan saja. Akan tetapi perlu dukungan sistem, langkah strategis, dan kebijakan daerah di bidang pengurangan risiko bencana.
Terkait rencana pengembangan bisnis di NTB, Zainul mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk kerja sama tersebut dalam upaya pemberdayaan masyarakat bidang pertanian khususnya peternakan. Langkah ini akan mendukung keberhasilan program yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2008 untuk meningkatkan populasi sapi di NTB sehingga dikenal sebagai propinsi 1 juta sapi.
Dalam kesempatan itu turut dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Fakultas Teknik UGM, Fakultas Teknik UNRAM dan BPBD Propinsi NTB. Dekan FT UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Dekan FT UNRAM Yusron Saadi, ST. M.Sc., Ph,D., dan Plt Kepala Pelaksana BPBD Prop NTB Ketut Subrata, S.Adm. berkomitmen untuk mengisi kerjasama ini dengan rangkaian kegiatan workshop, pelatihan, studi banding, dan melakukan berbagai kajian dan implementasi kegiatan pilot bidang pengurangan risiko bencana di wilayah Propinsi NTB. (Humas UGM/Ika)