YOGYAKARTA – Lima mahasiwa D4 Kebidanan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada membuat replika tulang panggul wanita berbahan kayu untuk mempermudah belajar anatomi dan mekanisme persalinan bagi para mahasiswa pendidikan dokter dan kebidanan. Selama ini memang telah banyak diproduksi replika serupa namun umumnya terbuat dari bahan resin, sedangkan karya mahasiswa ini menggunakan bahan dari kayu waru. Alasannya selain harganya yang relatif lebih murah, ringan dan tidak mudah rusak serta mudah dibawa kemana-mana. “Kita membuatnya dalam ukuran mini, seberat 60 gram,” kata Raani Nur kepada wartawan, Jumat (11/9).
Selain Raani Nur, empat anggota mahasiwa lainnya adalah Iffah Hanim, Ayu Indah, Noor Rofi, dan Ummi Khairun Niswah. Kelima orang mahasiswa menamakan produk yang mereka buat dengan nama ‘Mithompel’ yang tidak lain adalah singkatan dari Mini Phantom Pelvis.
Dikatakan Raani, alasan mereka membuat Mithompel berangkat dari keinginan mereka untuk mempermudah belajar anatomi tulang panggul wanita dan mengetahui mekanisme persalinan melalui alat peraga. Biasanya, saat belajar anatomi tulang panggul, mereka hanya bisa melihat langsung patung alat peraga yang tersedia di laboratorium atau mempelajarinya dalam buku bacaan. “Dengan mithompel, kami bisa bawa ke mana-mana, tinggal di taruh di dalam tas,” katanya.
Pembuatan Mithompel ini, menurut Ayu Indah, melibatkan para pengrajin batik kayu di Desa Wisata Krebet, Pajangan, dan Desa Palbapang, Bantul. Saat ini mereka mempekerjakan sedikitnya lima pengrajin kayu. Diakui Gadis kelahiran Garut ini, awalnya para pengrajin kayu kesulitan membuat Mithompel. Setidaknya perlu 3 hari untuk pengrajin untuk menyelesaikan pesanan pertama mereka. “Kini, satu pengrajin bisa hasilkan satu produk setiap harinya,” katanya.
Untuk satu produk Mithompel ini dijual dengan harga Rp 140 ribu. Menurt Ayu sudah terjual sekitar seratusan produk mereka setelah dipromosikan lewat media sosial sejak bulan April lalu. Menurtnya banyak pembeli yamng umumnya para mahasiswa yang berminat membeli produknya. Bahkan Ayu dan kawan-kawannya kewalahan memenuhi pesanan karena tidak semua pengrajin bisa mengerjakan pesanan dalam jumlah banyak. “Banyak pelanggan kita terpaksa inden dulu, pembeli produk ada juga dari Sulawesi dan di luar DIY,” katanya.
Replika yang dibuat oleh Ayu dan kawannya ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi siswa dan mahasiswa yang ingin belajar tentang ilmu anatomi dan ilmu kebidanan. Apalagi setiap produk mithompel juga dilengkapi dengan buku panduan yang menjelaskan detail nama-nama bagian tulang panggul dan dilengkapi dengan boneka bayi.
Meski pembuatan produk ini dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Ristek Dikti, namun Raani mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan produk ini untuk kegiatan bisnis dengan cara lebih gencar lagi mempromosikan produk mereka ke pasaran. “Apabila makin berkembang, tentu makin banyak pengrajin kayu yang dilibatkan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)