KENDARI – Universitas Gadjah Mada dinobatkan sebagai juara kedua pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 yang berlangsung di kampus Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara. Pada acara penutupan Pimnas yang berlangsung di lapangan stadion mini UHO, Kamis (8/10) malam, dewan juri yang diketuai Andang Subaharyanto mengumumkan Universitas Brawijaya sebagai juara umum menyabet 10 medali emas, 6 perak dan 8 perunggu. Sementara kontingen mahasiswa dari UGM berhasil mendapatkan 4 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu.
Sepuluh besar perguruan tinggi dalam perolehan medali, yaitu Universitas Brawijaya, UGM, ITS, Universitas Airlangga, Universitas Pendidikan Ganesha, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeti Yogyakarta, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Padjajaran dan Universitas Negeri Malang.
Meskipun UGM tidak berhasil mempertahankan predikat juara umum, Direktur Kemahasiswaan UGM Dr. Senawi mengatakan tim mahasiswa sudah berupaya dan bekerja keras memberikan kemampuan terbaik mereka pada ajang PIMNAS kali ini. Ia pun mengapresiasi hasil prestasi yang dicapai para mahasiswa. “Saya mengapresiasi perjuangan mahasiswa sehingga UGM akhirnya bisa juara kedua,” kata Senawi.
Senawi mengatakan UGM akan mengevaluasi seluruh capaian yang didapatkan pada PIMNAS kali ini untuk dijadikan tolak ukur peningkatan kuantitas dan kualitas tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang akan diikutkan pada PIMNAS mendatang. “Tentunya dengan meloloskan lebih banyak lagi tim PKM ke PIMNAS ,” katanya.
Seperti diketahui jumlah tim PKM dari UGM yang lolos ke PIMNAS Kendari sebanyak 27 tim. Jumlah ini berada di urutan keempat dari daftar perguruan tinggi yang paling banyak meloloskan tim PKM. PIMNAS kali ini diikuti 440 kelompok PKM yang berasal dari 112 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Sutrisna Wibawa, dalam pidato sambutan penutupan mengatakan PIMNAS merupakan ajang bagi peneliti muda yang telah menghasilkan karya penelitian. Ia meminta mahasiswa terus mengembangkan dan melanjutkan penelitian agar bisa diterapkan di masyarakat. “Penelitian dasar dan aplikatif yang dihasilkan terus dikembangkan. Jangan berhenti sampai PIMNAS selesai,” ujarnya.
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Usman Rianse menilai berbagai karya penelitian para mahasiswa yang didiseminasikan pada PIMNAS ini seharusnya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah dalam bentuk pembinaan lebih lanjut.. “Pemerintah perlu menunjukkan keberpihakan kepada mahasiswa, tidak hanya berhenti di sini saja. Ada bantuan seperti beasiswa pendidikan, bantuan pengajuan paten, bantuan dana kewirausahaan dan pengabdian masyarakat,” pungkasnya (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Budi H)