Mau menanam pohon kini tak perlu lagi repot-repot harus berpikir terkait jenis pohon yang akan ditanam. Kita pun tak perlu lagi harus berlama-lama bertanya kepada penjual bibit pohon.
Kini telah hadir “DutyPlant” (Land Suitability for Plantation) Aplikasi Berbasis Android sebagai Upaya Cepat Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Perkebunan. Dengan cara ini, kita pun menjadi mudah untuk menentukan tanaman yang akan ditanam di kebun rumah.
Adalah Karina Inassyiva Rosmala, mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Jurusan Tanah dan Prawira Jalu Nindita, mahasiswa FMIPA Jurusan Ilmu Komputer pembuat aplikasi ini. Dengan kegiatan evaluasi lahan berbasis aplikasi ini, menurut keduanya, akan dapat diketahui tingkat kesesuaian lahan serta kendala-kendalanya.
“Evaluasi kesesuaian lahan dalam bidang pertanian berbasis aplikasi ini digunakan untuk mengetahui kecocokan suatu lahan beserta keadaan lingkungannya untuk ditanami komoditas tertentu,” ujar Karina, di Fakultas Pertanian UGM, Selasa (13/10).
Karina menjelaskan cara kerja aplikasi cukup dengan mendownload di playstore dan diinstall. Setelah itu kemudian memilih komoditasnya dan memasukkan parameter-parameter untuk evaluasi, seperti temperatur, kelembaban tanah, kemiringan dan lain-lain.
Untuk komoditas, kata Karina, bisa memilih misalnya Cengkeh, Sawit, Tebu, Teh, Nanas dan Coklat. Untuk Cengkeh, misalnya, maka akan dimasukkan parameter-parameter untuk evaluasi, seperti temperatur, kelembaban tanah, kemiringan dan lain-lain.
“Data yang diperlukan kita submit, maka akan keluar tampilan apakah lahan tersebut sesuai atau tidak untuk ditanami Cengkeh. Jika muncul lambang s1 artinya sangat sesuai, s2 sesuai, s3 kurang sesuai, dan N tidak sesuai sama sekali. Setelah keluar nilai keseuaian lahan, maka akan keluar pulau faktor pembatas atau yang membatasi lahan tersebut untuk bisa sangat sesuai,” jelasnya.
Karina mengakui kegiatan evaluasi lahan yang dilakukan secara manual dengan menggunakan buku panduan kesesuaian lahan selama ini memiliki banyak kekurangan. Disamping tidak praktis, kurang teliti dan sangat memakan waktu cukup lama.
“Makanya perlu suatu terobosan baru dengan menggunakan pendekatan teknologi, yaitu aplikasi smartphone berbasis Android DutyPlant: Land Suitability Plantation,”katanya lagi.
Berkat karya yang dibuatnya, Karina Inassyiva Rosmala dan Prawira Jalu Nindita berhasil mendapat prestasi juara 2 di Agriculture Innovation Competition dalam rangka kegiatan Gadjah Mada Agro Expo 2015. Selain itu, menjadi juara 2 C-Compiler (Competition of Computer Science and Electronics Student tahun 2015.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr, Jamhari, S.P., M.P yang turut hadir dalam uji aplikasi di halaman fakultas memberi apresiasi atas karya tersebut. Menurut Jamhari kegiatan evaluasi lahan dengan smartphone berbasis Android ini dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh para petani terutama usaha pertanian dalam skala luas.
“Meski telah ada buku tentang keseuaian lahan, tentu tidak mungkin dibawa kemana-mana. Sehingga dengan aplikasi “dutyplant” ini, seorang petani cukup memasukkan parameter-parameter yang sesuai dengan kondisi setempat dan sangat praktis,” kata Jamhari (Humas/ Agung)