Eringga Irfiana, mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM terpilih sebagai salah satu Best Individual dalam ajang Unilever Future Leaders’ League (UFFL) Indonesia, 20 November 2015. Selain itu, tim Eringga, yakni Seven Tough, juga terpilih sebagai 1st winner.
“Terpilih sebagai tim terbaik kami berkesempatan mewakili Indonesia dalam Global Round di Headquarter Unilever Global di London pada bulan April 2016 mendatang,” jelasnya Rabu (25/11) di Kampus UGM.
Dalam kompetisi tingkat dunia tersebut, Eringga dan anggota tim Seven Tough lainnya, yaitu Kristanto Robby Winner (ITB) serta Hagi Yufantra (Prasetiya Mulia) harus berjuang melawan 30 tim atau 90 partisipan lain dari 30 negara. UFFL merupakan kompetisi bisnis berskala global yang diselenggarakan oleh Unilever dengan melibatkan anak muda dari berbagai negara. Di Indonesia, seleksi Unilever Future Leaders’ League tahap pertama dilaksanakan secara online pada Oktober 2015 dan diikuti sebanyak 1.500 pendaftar. Dari jumlah itu 450 orang diantaranta menyerahkan analisis kasus bisnis. Dalam kompetisi ini para pendaftar harus menganalisis kasus bisnis dan menuangkannya dalam esai. Selanjutnya, dari 450 esai yang telah terpilih disaring 30 esai dengan analisis terbaik yang berasal dari 12 perguruan tinggi di Indonesia.
“Pada seleksi akhir, tiga tim terbaik dan individu terbaik untuk presentasi dihadapan dewan juri dari pihak Unilever,” terangnya.
Terkait prestasi yang berhasil diraihnya, Eringga merasa senang dan bangga dapat mengharumkan nama UGM baik di tingkat nasional maupun internasional. Prestasi tersebut juga tidak lepas dari kontribusi FEB yang telah mendukungnya secara penuh untuk mengikuti kompetisi ini.
Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., merasa bangga dan bersyukur atas capaian ini. Prestasi Eringga ini merupakan salah satu bukti kesuksesan FEB UGM dalam mencetak calon pemimpin bangsa.
“Kami selalu mendukung berbagai kegiatan mahasiswa salah satunya untuk mengikuti berbagai kompetisi. Kami siap mendukung UGM menjadi Universitas yang Globally Respected, Locally Rooted,” tandasnya. (Humas UGM/Ika)