Riset yang sudah berjalan harus segera diterapkan agar masyarakat mendapatkan manfaat dari riset tersebut. Hal ini adalah salah satu poin yang disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D saat mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kunjungan kerja ke Baron Techno Park (BTP), Kamis (3/12). Dalam kesempatan ini gubernur juga didampingi oleh Penjabat Bupati Gunung Kidul, Ir.Budi Antono,M.Si serta Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc.
Dalam kunjungan kerja ini gubernur DIY menilik kondisi pembangunan di Baron Techno Park. Baron Techno Park merupakan kawasan pusat pengkajian dan pelatihan teknologi pembangkit listrik energi terbarukan yang sekaligus merupakan sarana edukasi teknologi yang bersifat rekreatif dan informatif. Fasilitas ini dibangun dengan dana hibah dari NORAD-Norwegia pada tahun 2009 sebesar USD 1.180.000. Namun, setelah bantuan dari Norwegia dihentikan, pembangunan BTP pun terhambat.
Unggul Priyanto dalam paparannya menjelaskan rencana pengembangan kawasan Baron dalam 4 tahun ke depan, yaitu dibangunnya beberapa fasilitas penunjang di sekitar BTP, seperti kawasan Agro Techno Park, fasilitas penginapan, serta kawasan wisata pantai Baron. “Sebagai bagian dari program 100 techno park dari Bappenas, pembiayaan akan dilakukan untuk membangun BTP menjadi sarana edukasi, riset, pelatihan dan diseminasi teknologi pemanfaatan energi baru terbarukan mulai dari tahun 2015 hingga 2019 nanti,” jelasnya.
Menanggapi paparan kepala BPPT, Sri Sultan menyatakan bahwa BTP harus berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung tujuan tersebut pemerintah daerah akan memberikan bantuan bagi warga sekitar untuk membangun rumah mereka agar dapat dimanfaatkan sebagai homestay bagi wisatawan yang datang. Pembangunan BTP juga diharapkan dapat memberikan akses jalan yang lebih mudah bagi warga sekitar. Untuk mewujudkan hal itu Sri Sultan meminta UGM menjadi mitra BPPT dalam menjalankan riset dan mengaplikasikannya kepada masyarakat.
Dwikorita menyatakan komitmen UGM untuk berperan dalam pembangunan sosial ekonomi melalui pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdian kepada masyarakat. “Dalam konteks pengembangan kawasan selatan DIY, kami sedang menyiapkan masterplan serta studi kelayakan ekonomi. Bagi kami kelayakan ekonomi sangat penting karena menjamin keberlanjutan dan kemandirian dari program yang sedang kami siapkan,” jelasnya. Terdapat 2 riset yang sudah dikembangkan oleh UGM dan yang akan segera diterapkan kepada masyarakat, yaitu biodiesel yang dikembangkan dengan micro algae, serta budidaya lobster dan kerapu.
Setelah berdiskusi bersama beberapa perwakilan dinas terkait serta para kepala desa, rombongan kemudian mengunjungi fasilitas yang ada di kawasan Baron Techno Park. Dari Baron, Dwikorita bersama Sri Sultan kemudian juga mengunjungi lokasi kebun bunga Amarylis di Pathuk, Gunungkidul. Di sini mereka berbincang dengan Sukadi, pemilik kebun tersebut dan membicarakan rencana pengelolaan kebun bunga tersebut untuk menjadi pusat pembibitan bunga Amarylis agar dapat ditanam di lokasi-lokasi lain di wilayah Pathuk serta menjadi ikon dari daerah tersebut. (Humas UGM/Gloria;foto: Budi H)