Dekan FKH UGM, Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si., mengatakan FKH UGM mendukung program swasembada daging sapi dan kerbau yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, para dokter hewan lulusan FKH UGM yang jumlahnya mencapai 4.707 tersebar di seluruh Indonesia sebagian telah dilibatkan dalam dalam program penyerentakan birahi dan Inseminasi Buatan serta penanganan gangguan reproduksi pada sapi dan kerbau. “Program ini dalam rangka menjamin kebutuhan masyarakat akan protein hewani,” kata Joko dihadapan 177 dokter hewan baru yang dilantik, Senin (21/12), di Grha Sabha Pramana, Kampus UGM.
Program swasembada daging sapi dan kerbau yang dicanangkan pemerintah, menurut Joko, perlu melibatkan profesi dokter hewan. Meskipun persoalan terbatasnya infrastruktur dalam pengiriman sapi dari lumbung-lumbung sapi ke daerah pemasaran yang selama ini menjadi kendala telah dicarikan solusinya berupa pengangkutan kapal khusus ternak. “Meski jumlah kapal masih sangat terbatas tapi tetap membutuhkan peran profesi dokter hewan dalam menjamin mutu ternak dari daerah asal sampai lokasi tujuan,” katanya.
Menurut Joko, pengiriman ternak lewat kapal laut tersebut juga harus memperhatikan kesejahteraan hewan. “Prinsip animal welfare (kesejahteraan hewan) harus diperhatikan,” katanya.
Dihadapan para dokter hewan baru, Joko mengatakan selain program swasembada daging sapi dan kerbau, para dokter hewan menurutnya juga harus lebih banyak berkecimpung dalam bidang perunggasan. “Saat ini perunggasan telah berkembang sangat cepat dan menjadi salah satu sokoguru perekonomian merupakan salah satu sektor kerja potensial bagi dokter hewan yang profesional,” katanya.
Kepada wartawan, Joko mengatakan FKH UGM sendiri belum lama dilibatkan dalam mensukseskan program pemerintah penyerentakan Birahi dan Inseminasi Buatan serta program Pendampingan Gangguan Reproduksi. Untuk program gerakan serentak birahi ini, kata Joko, FKH UGM mendapat mandat melakukan pendampingan program tersebut di Provinsi DIY, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu dan Riau.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Dr. drh. Heru Setijanta, dalam kesempatan yang sama menyampaikan ucapan selamat untuk para dokter hewan baru yang dilantik. Dia mengharapkan agar para dokter hewan bekerja sesuai dengan profesinya. Menurutnya, para dokter hewan harus mampu memegang teguh dan menjunjung rambu-rambu kode etik profesi dokter hewan sebagai profesi mulia. “Dalam menjalankan urusan kedokteran hewan, tenaga dokter hewan wajib mematuhi kode etik, sumpah dan janji profesinya. Selalu menjaga moral dan etika, serta sikap menyelesaikan masalah dalam profesi sesuai kaidah keilmuan dan ketentuan profesi,” terangnya.
Seperti diketahui, pada pelantikan dokter hewan kali ini, sebanyak 177 dokter hewan baru yang dilantik dengan masa studi rata-rata 6 tahun 6 bulan. Predikat dokter hewan termuda diraih drh. Anabella Purnama Firdausyia yang lulus pada usia 21 tahun 11 bulan. Adapun peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh drh. Vista Budiarti yang meraih IPK 3,94. (Humas UGM/Gusti Grehenson)