Setelah ada aplikasi Gojek, Ladyjack dan aplikasi layanan jasa lainnya, kini akan segera hadir aplikasi berbasis android yang memudahkan pencari jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Aplikasi tersebut adalah ‘TemuJasa’ yang dikembangkan oleh Hardian Prakasa mahasiswa prodi Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik. Inovasi aplikasi teknologi yang dibuat mempertemukan pencari dan penyedia jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti cleaning service, servic AC, sedot WC, renovasi hingga pijat tradisional.
Pengembangan aplikasi bermula dari fenomena yang umum terjadi di masyarakat yang sering kali kesulitan mencari dan memperoleh jasa rumah tangga sehari-hari. Melalui aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan pencari jasa untuk memperoleh layanan yang diinginkan. Begitu pula untuk penyedia jasa dapat membantu memperoleh klien dengan pasti.
Tidak seperti penawaran jasa yang dilakukan di kebanyakan situs online dimana pengguna masih harus menghubungi satu per satu penyedia jasa secara terpisah. Dengan aplikasi ini pengguna cukup mencari jasa yang dimaksud dan dapat memilih berdasarkan rating, harga, dan lainnya.
“Lewat aplikasi yang tengah kita kembangkan ini, pencari jasa tidak perlu lagi repot-repot menelpon satu demi satu penyedia jasa, tetapi bisa langsung memperoleh berbagai layanan jasa dalam satu platform. Jadi lebih efisien dan tidak merepotkan,” jelas Hardian, Selasa (22/12) di Kampus UGM.
Dalam pengembangan aplikasi ini Ardi, begitu biasa ia disapa, dibantu oleh sang kakak yaitu Rheza Adipratama dari sisi pengembangan bisnisnya. Rheza merupakan alumnus Teknik Industri UGM angkatan 2008.
Cara mengopreasikan aplikasi ini tergolong sederhana. Pengguna cukup mengakses aplikasi TemuJasa yang langsung menampilkan beraneka layanan jasa rumah tangga. Setelah memilih layanan yang diinginkan, pengguna tinggal memilih berdasarkan rating, lokasi, harga, dan lainnya. Setelah itu secara otomatis data tersebut akan masuk ke server ‘TemuJasa’.
“Bisa order waktu dan hari pemakaian layanan jasanya. Misal ingin melakukan sedot WC hari Kamis, jam 3 sore. Maka penyedia jasa akan datang di waktu yang telah ditentukan,” kata pria kelahiran Padang, 22 tahun silam ini.
Ardi menuturkan dirinya juga mengembangkan aplikasi ‘TemuJasa Pro’ bagi penyedia jasa yang sistemnya terintegrasi dengan aplikasi ‘TemuJasa’. Dengan begitu, setelah ada permintaan jasa yang masuk, penyedia jasa dapat melihat spesifikasi kebutuhan pencari jasa.
“Jika penyedia jasa sanggup memberikan layanan maka akan muncul notifikasi tanda persetujuan dalam halaman ‘TemuJasa’,” ujar Ardi yang akan diwisuda bulan Februari 2016 mendatang.
Dalam aplikasi ini pengguna jasa dapat memberikan testimoni terhadap penyedia jasa. Review hasil layanan jasa akan ditampilkan dalam halaman aplikasi.
Ide inovasi ini telah dibawa dalam kompetisi Hackathon Indosat yang digelar pada 10 Oktober 2015 lalu dan berhasil menjadi jawara mengalahkan 120 peserta lainnya. Selain itu ide tersebut meloloskan Ardi mengikuti program inkubasi ASEAN Start-Up Campus Lite di Kuala Lumpur bulan November 2015. Aplikasi ini pun menghantarkan Ardi meraih juara 1 kategori aplikasi bagi Mahasiswa dan Umum Indosat Wireless Innovation Contest ke-9 (IWIC) pada 15-17 Desember 2015 di Jakarta.
Purwarupa ‘TemuJasa’ ini baru dikembangkan untuk smartphone berbasis android dan windows phone. Namun kedepan akan dikembangkan pula dalam versi browser. Saat ini aplikasi ini menawarkan banyak jasa, akan tetapi kedepan Ardi akan memfokuskan pengembangaan aplikasi pada jasa yang lebih spesifik yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Menurut rencana ‘TemuJasa’ akan dirilis pada awal tahun 2016 di wilayah Yogyakarta dalam tahap awal.
“Saat ini kita perkuat dari sisi teknis dan memperbaiki tampilan serta memperkuat sisi bisnisnya dengan merekrut penyedia jasa,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)