Perkembangan perkotaan dari masa ke masa berpengaruh pada perubahan iklim. Suhu merupakan parameter kedua yang terdampak oleh perubahan iklim perkotaan setelah bencana alam. Diperkirakan, 67 persen kota di dunia, 40 persennya mengalami perubahan iklim perkotaan. Salah satu kawasan yang berpotensi mengalami perubahan suhu permukaan adalah wilayah Kota Yogyakarta karena tingkat kepadatan penduduknya. Selain itu, Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang padat bangunan dengan sedikit tutupan vegetasi sehingga memberikan suhu yang tinggi.
Berdasarkan hasil penggunaan citra saluran infra merah termal terhadap perubahan iklin perkotaan Yogyakarta diketahui suhu tinggi berada di pusat perkotaan. Setelah itu, suhu yang lebih rendah menuju ke arah pinggiran, dan mulai mendingin ke arah luar fisik kota. Suhu kemudian menjadi lebih dingin apabila semakin menjauh dari wilayah perkotaan.
“Distribusi suhu tinggi ada di pusat Kota Yogyakarta pada tutupan lahan bangunan permukiman padat yang ada di daerah pinggiran. Disana juga terdapat lahan terbuka kering yang menghasilkan suhu tinggi,” kata Dosen Fakultas Geografi UGM, Drs. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc., dalam ujian terbuka promosi doktor di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM, Selasa (16/2).
Pada penelitian indikator perubahan iklim perkotaan di Yogyakarta ini, Heru menggunakan citra saluran inframerah termal. Penelitian tersebut dilakukannya sepanjang 2013 hingga 2014. Heru mengatakan tutupan lahan terbangun, aspal, atap bangunan dan tutupan lahan di pusat Kota Yogyakarta memiliki temperatur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tutupan lahan berupa tutupan vegetasi dan tutupan nonbangunan yang berada di luar perkotaan. “Perubahan tutupan lahan di daerah perkotaan ternyata memengaruhi suhu permukaan objek di perkotaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap suhu udara secara mikro di perkotaan,” katanya.
Menurutnya, suhu merupakan parameter iklim yang langsung dapat dirasakan. Perubahan temperatur suatu daerah sangat berkaitan dengan perubahan tutupan lahan. Penggunaan citra saluran termal pada landsat 8 mampu menjadi indikator dari dinamika suhu permukaan lahan yang ada di area perkotaan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)