Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., meluncurkan penggunaan spektrometer Nuclear Magnetic Resonance (NMR) 500 MHz untuk digunakan sebagai fasilitas layanan di Laboratotium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Fasilitas alat laboratorium ini diharapkan semakin menunjang kegiatan riset di lingkungan kampus UGM. “Alat ini dapat digunakan untuk meningkatkan gairah riset dan penelitian di UGM baik penelitian dosen maupun mahasiswa,” kata Prof Suratman dalam acara serah terima alat tersebut di gedung LPPT UGM, Kamis (18/2).
Suratman mengatakan alat tersebut nantinya dapat digunakan para peneliti atau perusahaan dari luar UGM untuk mempelajari struktur molekul, interaksi berbagai molekul, kinetika atau dinamika molekul dan komposisi campuran biologi, larutan hasil sintesis atau komposit. Bahkan, keberadaan alat ini juga dapat memacu kerja sama penelitian dengan institusi maupun perguruan tinggi lain maupun pihak industri. “Alat ini termasuk peralatan laboratorium yang sangat canggih dan pertama di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan resolusi 500 MHz,” terangnya.
Kepala LPPT UGM, Dr. Tri Joko Raharjo, M.Si., mengatakan NMR 500 MHz ini semakin melengkapi teknik penentuan struktur molekul dan teknik analitik lain yang sudah ada di LPPT, seperti spektroskopi IR (Infra Red), spektroskopi UV-Vis (Ultra Violet-Visible), MS (Mass Spectrometry), dan X-Ray Crystallography. Meski begitu, ukuran molekul yang dapat dianalisis dengan spektrometer NMR resolusi tinggi bervariasi dari molekul organik kecil sampai bahan alam.
Kelebihan dari spektrometer NMR, yaitu kemampuannya yang unik untuk analisis yang bersifat tidak merusak sampel dan juga dapat melakukan analisis kuantitatif molekul dalam larutan. Ia menambahkan aplikasi Spektrometer NMR 500 MHz ini sangat menunjang penelitian terutama di bidang Elusidasi struktur, kedokteran dan kesehatan Proteomik, biologi molekuler, protein membran dan obat-obatan. “Aplikasi tersebut sangat diperlukan bagi peneliti di UGM,” katanya.
Ia berharap adanya alat ini akan memacu pembentukan Grup Riset Interdisipliner Nuclear Magnetic Resonance di UGM. Selain itu, dapat meningkatkan penelitian interdisipliner bidang kesehatan, biologi, kimia sintesis, isolasi dan metabolomik yang melibatkan penelitian secara interdisipliner di UGM. “Luaran penelitian diharapkan juga dapat meningkatkan jumlah publikasi UGM,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)