Memperingati HUT ke-4 sekaligus menyambut grand opening, Rumah Sakit UGM menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan tingkat kepadatan tulang secara gratis bagi wanita usia premenopause, Sabtu (20/2). Jenis pemeriksaan ini merupakan salah satu dari 5 tingkat pencegahan osteoporosis, yaitu diagnosa dini dan upaya pengobatan yang cepat dan tepat. Kegiatan yang diikuti 153 orang ini sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemeriksaan kepadatan tulang terbanyak dalam sehari.
Peserta pemeriksaan terdiri dari anggota kelompok wanita yang berasal dari wilayah pedukuhan Trihanggo, civitas akademika UGM, civitas hospitalia RS UGM, serta masyarakat umum. Kegiatan ini lebih difokuskan untuk wanita karena pada usia premenopause antara 40-45 tahun memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk menderita osteoporosis dini.
“Faktor risiko lebih besar terdapat pada wanita, khususnya berkaitan dengan usia menjelang menopause ketika tingkat estrogen berkurang sehingga proses pembentukan tulang dan penyerapan kalsium terhambat. Selain itu, faktor risiko lain termasuk ras, keturunan, gaya hidup, konsumsi obat-obat tertentu, serta perawakan tubuh,” ujar Kepala Instalasi Radiologi RS UGM, dr. Maya Buwana Sari Asdie, Sp.Rad., selaku koordinator kegiatan.
Pemeriksaan dilakukan menggunakan Bone Mass Densitometri (BMD) yang merupakan salah satu alat unggulan RS UGM. BMD adalah alat yang digunakan untuk menilai kekuatan tulang dan mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan rendahnya kepadatan tulang (osteoporosis). “Alat ini menggunakan radiasi dengan tingkat yang sangat rendah, sehingga meminimalkan efek samping bagi peserta pemeriksaan,” tambahnya.
BMD menghasilkan foto yang menunjukkan tingkat kepadatan atau kekeroposan tulang dan kemudian akan dianalisis berdasarkan nilai-nilai yang sudah ditentukan dengan data pasien seperti tanggal lahir, berat badan dan tinggi badan, sebagai parameter untuk menentukan apakah orang tersebut mengalami osteoporosis.
“Bagi wanita usia menopause, osteoporosis memang sulit dihindari. Namun, bagi wanita usia premenopause, osteoporosis sebenarnya masih bisa dicegah. Karena itu, pemeriksaan ini perlu dilakukan sebagai upaya diagnosis dini agar dapat segera dilakukan penanganan, misalnya dengan menambah asupan makanan yang mengandung Vitamin D3 dan perubahan gaya hidup,” ujar Direktur Utama RS UGM, Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM.
Kegiatan ini, menurutnya, dilakukan sebagai wujud kepedulian RS UGM kepada masyarakat. Ia menambahkan dalam setahun terakhir RS UGM mengalami peningkatan jumlah pasien lebih dari seratus persen dengan banyaknya warga yang memanfaatkan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Kami juga melakukan kerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan, Jaminan Kesehatan Daerah di seluruh kabupaten/kota di provinsi DIY, serta berbagai instansi, sebagai usaha untuk menyediakan layanan kesehatan bagi banyak orang,” tambahnya. (Humas UGM/Gloria)