Univeristas Gadjah Mada dan University of Liege, Belgia sepakat untuk memperkuat kerja sama. Kesepakat kerja sama dilakukan untuk memperluas kerja sama di bidang akademik dan penelitian.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dengan upaya pengembangan kerja sama ini. Menurutnya, upaya penguatan kerja sama ini penting untuk peningkatan kualitas riset dan akademik kedua belah pihak.
Dwikorita dalam kesempatan itu juga menyampaikan saat ini UGM tengah melakukan hilirisasi riset yang dihasilkan oleh peneliti-peneliti UGM. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan berbagai mitra industri.
“Kami juga berharap nantinya bisa melakukan kerja sama dengan industri-industri di Belgia dalam upaya hilirisasi riset ini,” terangnya Rabu (16/3) saat penandatanganan Mou di Ruang Sidang Pimpinan UGM.
Jean-Claude Marcourt, Wakil Presiden dan Menteri Ekonomi, Industri, Inovasi dan Teknologi Baru dari Pemerintah Daerah Walonia, dan Wakil Presiden dan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Media dari Federasi Walonia-Brussel menilai kerja sama dengan UGM merupakan hal yang cukup penting. Ia berharap kedepan pelaksanaan kerja sama dalam bidang riset dan akademik ini dapat lebih ditingkatkan.
“Penandatangan MoU ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kolaborasi riset maupun akademik dengan lebih banyak universitas lainnya di Belgia,” harapnya.
Ia menyampaikan pemerintah Belgia baru saja melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Pemerintah Belgia yang dipimpin oleh Putri Astrid membawa delegasi bisnis yang diikuti oleh 300 pengusaha dan 127 perusahaan.
“Pemerintah Belgia ingin mempererat kerja sama dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pertanian, kelautan dan lainnya,”jelasnya.
Pascal Leroy, Vice Rector International Relations University of Liege menyebutkan sebelumnya pihaknya telah melakukan kerja sama dengan UGM dalam hal ini dengan Fakultas Peternakan. Penguatan kerja sama ini bertujuan untuk memperlebar kerja sama di bidang-bidang lainnya, seperti pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, kolaborasi riset, publikasi, penyelenggaraan seminar, konferensi maupun simposium.
Pascal menyampaikan pihaknya dengan UGM kedepan akan mengerjakan proyek kerja sama dalam program evaluasi plasma nutfah. Program ini melibatkan ternak sapi Indonesia dan sapi Belgian Blue di Indonesia. (Humas UGM/Ika)