Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari University of Warwick, Inggris, Kamis (17/3) di Gedung Pusat UGM. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua universitas terkait pertukaran mahasiswa program sarjana. Penandatanganan MoU ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari masing-masing universitas untuk melakukan studi di universitas mitra selama beberapa waktu dan kemudian kembali ke universitasnya untuk menyelesaikan studi mereka.
Kami sangat senang dapat menginisiasi kerja sama ini, setelah sebelumnya pada bulan lalu kami juga berkesempatan untuk berdiskusi secara singkat mengenai action plan terkait kolaborasi pendidikan dan riset di berbagai area, seperti peternakan, teknologi pertanian, ilmu sosial, serta berbagai area studi lainnya,” ujar rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
Dalam kesempatan ini ia menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian UGM, khususnya dalam upaya untuk mewujudkan sinergi dan kemanfaatan dari hasil-hasil riset, untuk dapat diterapkan bagi masyarakat, industri, serta sebagai bahan pertimbangan bagi pembuatan kebijakan pemerintah. “Saya harap kerja sama ini tidak hanya berguna untuk memajukan riset, tapi juga dapat secara signifikan mendorong perkembangan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi,” jelasnya.
Senada dengan hal ini, Presiden University of Warwick, Prof. Stuart Croft, menyampaikan bahwa University of Warwick juga memiliki semangat yang sama untuk berkontribusi bagi masyarakat, terutama mengingat sejarah berdirinya University of Warwick yang dibangun 50 tahun yang lalu pada masa di mana terdapat jarak antara akademisi dan pelaku industri. “Tujuan didirikannya universitas bukan hanya untuk melakukan riset teoritis, tetapi juga untuk memiliki dampak pada masyarakat,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan signifikansi kerja sama ini, baik bagi universitas maupun bagi hubungan antara Indonesia dan Inggris, karena selama ini Indonesia juga telah menjadi salah satu mitra penting bagi Inggris. Karena itu, ia mendorong agar penandatanganan MoU ini dapat segera ditindak lanjuti dengan aksi nyata, salah satunya dengan keynote lecture. “Kerja sama yang ditandatangani harus diwujudkan dengan aksi nyata. Saya mengharapkan ada banyak hal yang dapat diwujudkan dalam beberapa waktu ke depan,” tambahnya.
Dalam pertemuan ini hadir pula Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, untuk menjajaki kemungkinan kerja sama dengan University of Warwick untuk program double degree bagi staf mereka yang mengambil program master di UGM. “Kementerian ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Saya harap kerja sama yang dibangun dapat memberi pengaruh bagi kementerian ini untuk terus mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)