Rampoe Universitas Gadjah Mada (Rampoe UGM) yang saat ini telah menjadi salah satu BSO (Badan Semi Otonom) atau UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) resmi di Fakultas Ilmu Budaya UGM, kembali menorehkan prestasi pada 10th National Folklore Festival yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 8-11 Maret 2016 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.
Kompetisi tari tingkat nasional tersebut diikuti oleh lebih dari 14 sanggar, 14 SMA, dan 17 universitas se-Indonesia, diantaranya Institut Teknik Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Telkom University, Universitas Pancasila, Sampoerna University dan lain-lain. Selain kategori tari, pada 10th NFF terdapat kompetisi paduan suara juga.
Ketua UKMF Rampoe UGM, Yusuf Qardhawi Latua Silawane, mengatakan selain untuk meningkatkan kemampuan dan mental para penari dalam berkompetisi, tujuan Rampoe UGM mengikuti NFF 2016 adalah untuk menjalin silaturahmi dengan para penari se-nusantara.
“Ada sanggar, SMA maupun universitas yang ikut serta dalam acara tersebut,” kata Yusuf, Jumat (18/3).
Rampoe UGM pada acara tersebut menampilkan tari Rapa’i Geleng dan meraih poin 975. Rampoe UGM mengirimkan 10 penari (multijurusan dan multifakultas), 1 syah (penyanyi) dan 4 official. Melalui proses latihan selama dua bulan, Rampoe UGM akhirnya berhasil meraih juara 1 pada kompetisi itu.
Menurut Yusuf keberhasilan Rampoe UGM di NFF 2016 tidak lepas dari dukungan keluarga besar FIB dan Rampoe UGM yang baru-baru ini menggelar tari Likok Pulo Massal di Grha Sabha Pramana.
“Semoga kedepan Rampoe UGM bisa kembali meraih juara pada kejuaraan nasional dan internasional. Selain itu, semoga dengan prestasi ini banyak mahasiswa yang makin percaya diri untuk menjaga dan melestarikan budayanya,” tutur mahasiswa Jurusan Sastra Arab tersebut (Humas UGM/Satria)