UGM mengadakan pengabdian masyarakat melalui program ESD (Education for Sustainable Development) dengan memfasilitasi Festival Kampoeng 2016. Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Nyutran V Taman Siswa Yogyakarta pada Sabtu-Minggu, 19-20 Maret 2016 tersebut, dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Suratman.
“Festival Kampoeng merupakan salah satu wujud nyata sinergi 4K (Kampus, Kampung, Kraton, Kaprajan) agar terbentuk kampoeng dengan 6 indentitas, yaitu Kampung Hijau, Kampung Bersih, Kampung Cerdas, Kampung Sehat, Kampung Tanggap Bencana, Kampung Aman,” ujar Prof. Suratman dalam sambutannya.
Ketua kegiatan, Prof. Dr. Cahyono Agus, menegaskan bahwa Festival Kampoeng 2016 merupakan wujud nyata UGM sebagai menara air, yang mengalirkan ilmu dan teknologinya untuk pembangunan masyarakat dan wilayah seutuhnya. Inisiasi murni dari masyarakat difasilitasi UGM untuk turut ‘nguri-nguri’ dan mengaktualisasikan budaya dan budidaya leluhur nenek moyang agar menjadi budaya baru yang selaras dengan globalisasi.
“Ini salah satu bentuk nyata upaya untuk melestarikan budaya nenek moyang,” tutur Cahyono.
Menurut Prof. Cahyono Agus kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menjadi mitra inisiator, konseptor, inspirator, motivator, fasilitator bagi kelompok masyarakat lain sehingga dapat gumregah, bergotong royong, bekerja sama untuk mewujudkan keistimewaan Yogyakarta yang sesungguhnya secara mandiri.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di pelataran Nyutra Budaya Jalan Taman Siswa, antara lain pentas seni dan budaya, pameran, bazaar, gelar potensi kampung, kuliner kampung, dialog kampung, dan bakti sosial (Humas UGM/Satria)