Duta Besar Belarus untuk Indonesia, Vladimir Lopato Zagorsky, memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Selasa (22/3), di ruang seminar timur Fisipol. Kuliah umum yang bertajuk ‘Posisi Republik Belarus dalam menjalin hubungan internasional dan kemitraan strategis dengan Indonesia’, Zagorsky mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara tujuan dagang yang paling strategis bagi Belarus. Berdasarkan nilai volume perdagangan, posisi Indonesia berada di peringkat 41 dari 174 negara yang menjalin hubungan dagang dengan Belarus. “Nilai volume perdagangan mencapai 193,7 juta dollar, naik 0,6 persen dibanding tahun lalu,” kata Zagorsky.
Dia mengatakan Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial bagi produk ekspor Belarus diantaranya produk berupa alat pertanian, seperti traktor, pupuk pertanian, dump truck, dan produk teknologi digital. Sementara dari Indonesia banyak ekspor produk pertanian, tekstil dan hasil hutan seperti kakao, kopi, tekstil, sepatu, alat musik, dan kertas. “Ada sekitar 200-an produk dari Indonesia yang dijual ke Belarus,” ungkapnya.
Dia mengatakan hubungan diplomatik dengan Indonesia sudah dimulai sejak 1993 namun kantor Kedutaan Besar Belarus di Jakarta baru dibangun 2011 lalu. “Sudah ada 24 hasil kerja sama yang ditandatangani dalam berbagai aktivitas di bidang ekonomi, perdagangan dan sebagainya. Baru-baru ini Belarus juga membangun kantor konsulat di Surabaya,” tuturnya.
Meski sudah menjalin hubungan dagang dengan para pengusaha di Indnesia, Zargosky mengatakan pihaknya tengah menjalin bentuk kerja sama lainnya di bidang iptek dan ekonomi digital. Dari hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Valley, Amerika Serikat, salah satu perusahaan multinasional dari Belarus, Fenox Venture Capital, telah menanamkan investasi dengan para pebisnis pemula atau start up di Indonesia. “Sudah ada ada 6 project untuk bisnis start up yang nilai investasinya masing-masing 50 ribu dollar,” tuturnya.
Seperti diketahui, Belarus merupakan salah satu negara yang berada di tengah benua Eropa. Negara dengan penduduk 9,5 juta jiwa secara administratif terbagi menjadi 6 provinsi dan 118 kabupaten dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6 persen per tahun. Berdasarkan laporan Human Development Index (HDI) rangking, Belarus berada di peringkat 50 dari 188 negara.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, mengatakan penyampaian kuliah umum dari Zargosky dihadapan mahasiswa Fisipol ini dalam rangka memperluas wawasan mahasiswa tentang studi kebijakan luar negari yang diterapkan Belarus. “Saya kira, tidak semua mahasiswa mengenal Belarus. Dari sini, mereka bisa mengetahui kebijakan diplomatik Belarus yang bisa dipelajari,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)