Para pencari kerja, khususnya fresh-graduate, sering mengeluhkan sulitnya mencari peluang kerja karena terbatasnya lapangan kerja yang terbuka. Di sisi lain, perusahaan justru mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan harapan dan yang berkualitas. Kenyataan ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan pencari tenaga kerja yang bukan hanya menyangkut soal kuantitas, melainkan juga soal kualitas.
Perusahaan biasanya mengharapkan kandidat yang cukup matang dalam kesiapan kerja, sehingga perusahaan tidak perlu membelanjakan waktu dan biaya yang terlalu banyak agar karyawan menjadi ‘siap pakai’. Siap pakai baik secara teknis dan dapat lebih memusatkan pembiayaan untuk mendidik karyawan baru yang memiliki visi, sikap dan etos kerja yang selaras dengan visi-misi dan nilai-nilai perusahaan. Karena itu, ijazah sarjana dan nilai yang tinggi tidak menjamin seseorang akan mudah memperoleh pekerjaan jika tidak disertai dengan karakter yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Hal ini melatarbelakangi diadakannya seminar bertajuk Membangun Karier Dengan Karakter oleh Keluarga Alumni Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (KAPSIGAMA) bekerja sama dengan PELINDO I, II, dan III, Sabtu (2/4) di Auditorium Fakultas Psikologi UGM. Kegiatan yang dihadiri 250 siswa dan mahasiswa ini diadakan untuk mengembangkan kualitas siswa dan mahasiswa guna mempersiapkan diri untuk berkarya nyata di dunia kerja.
Sinergi antara lembaga pendidikan dan praktisi merupakan salah satu solusi strategis demi mencetak lulusan yang berkualitas dan siap berkarya di dunia kerja. Wawasan dan pengetahuan riil mengenai dunia kerja yang diinginkan akan membantu calon tenaga kerja dalam menentukan strategi belajar serta mempersiapkan kariernya semenjak ia masih berada di lembaga pendidikan.
“SDM kita sebenarnya tidak kalah kemampuannya. Generasi muda saat ini banyak yang sudah mampu meraih prestasi, namun banyak yang kemudian kalah bersaing di dunia kerja,” ujar Chievy Adi K., S.Psi., M.Sc, General Manager IPC PT PELINDO II Banten, yang menjadi salah satu narasumber dalam seminar.
Ia menyayangkan banyaknya anak muda yang tidak memiliki visi yang jelas akan masa depannya dan kurang memiliki semangat untuk berjuang. Padahal, semangat inilah yang dapat mendorong seseorang untuk terus berkembang. Ia juga menekankan pentingnya peran para pemuda untuk tidak hanya berjuang memajukan diri sendiri, tetapi juga untuk berkontribusi bagi masyarakat. Salah satu bentuknya adalah dengan membuka peluang kerja bagi orang lain, dan tidak hanya bergantung pada kesempatan kerja yang tersedia saat ini. “Tujuan kita bekerja juga seharusnya untuk melakukan sesuatu bagi bangsa,” tambahnya. (Humas UGM/Gloria)