Sekolah Vokasi UGM menjalin kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan beberapa perguruan tinggi di China. Kerja sama dilakukan belum lama ini, saat Sekolah Vokasi UGM melakukan kunjungan di beberapa universitas dan institut teknologi di China.
Beberapa perguruan tinggi China yang bekerjasama dengan SV UGM, antara lain Zhengzhou University, North China University of Water Conservancy and Electric Power (NCUW) dan Yellow River Conservancy and Technology Institute. Disamping peluang studi hingga jenjang master, kerja sama mengatur pula kesepakatan terkait penyediaan beasiswa yang mencakup tuition fee dan dormitory.
“Khusus dengan Yellow River Institute yang terletak di kota Kaifeng, selama tiga tahun ini kita telah mengirimkan puluhan mahasiswa untuk studi lanjut,” kata Dr. Wikan Sakarinto, Wakil Direktur SV-UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Jum’at (8/4).
Menurut Wikan nantinya Sekolah Vokasi akan terus melanjutkan kerja sama dengan Yellow River Institute. Skema kerja sama keduanya akan mengarah pada program D4 Double Degree dan pertukaran dosen.
“Prof Zheng Jin (Cathy), Deputi Dean School of International Education Yellow River Institute, selalu menyatakan komitmennya untuk pengembangan kerja sama ini,” tutur Wikan.
Wikan menjelaskan mahasiswa SV-UGM yang saat ini sedang studi di Yellow River Institute tengah dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Zhengzou University. Oleh karena itu, MoU yang disepakati antara SV-UGM dan Zhengzou University mengatur peluang studi lanjut hingga jenjang B.Sc dan Master.
Zhengzou University, kata Wikan, merupakan universitas terkemuka di China yang memiliki jumlah mahasiswa mencapai 60 ribu orang. Di sana tingkat persaingan masuk dan menjadi mahasiswa di Zhengzou University sangat tinggi.
“Informasi yang kami dapat dari Dr. Wang Zhong (Frank Wang), Koordinator Penerimaan Mahasiswa Asing, satu kursi di Zhengzou University diperebutkan 5 hingga 10 ribu calon mahasiswa. Karena itu kebanggaan dan prestasi jika mahasiswa SV-UGM dapat melanjutkan studi di Zhengzou University”, katanya.
Sementara itu, Frank Wang menyatakan Zhengzou University mengakui kualitas dan prestasi mahasiswa SV-UGM yang selama ini telah ditunjukkan ketika melakukan studi di Yellow River Institute. Para mahasiswa SV-UGM dalam kiprahnya di Kaifeng telah membuka mata banyak universitas ternama di China.
“Karena itu kita juga menawarkan peluang bagi puluhan mahasiswa SV-UGM lainnya di Jogja yang ingin melanjutkan studi ke China. Kita juga siap menawarkan beasiswa partial,” papar Frank Wang.
Adapun program kerja sama yang dikembangkan SV-UGM dengan Zhengzhou University dan North China University adalah Program 3+2. Artinya, 3 tahun studi di SV-UGM dan 2 tahun di Cina, lulus dengan jenjang atau gelar B.Sc. Kemudian Program Double Degree 2+2. Artinya, 2 tahun studi di SV-UGM dan 2 tahun di Cina, lulus jenjang B.Sc dengan mendapat ijazah dari kedua belah pihak.
Selain itu, dikembangkan pula Program 4+2, yaitu lulusan D4 melanjutkan ke jenjang S2 di Cina. Semua kerja sama ini tentu didesain dan didukung dengan skema beasiswa yang sedang diusulkan ke Pemerintah Cina.
Disamping dengan tiga institusi di Cina, SV-UGM juga menjalin kerja sama dengan Tongren Intitute, Chengdu Intitute (China) dan 51 politeknik atau institute of technology di Jepang, beberapa universitas di Korea, dan pengembangan kerja sama dengan fachochschule di Jerman dan hogeschool di Belanda. Untuk mempersiapkan SDM tangguh dan berkompetisi di level global maka saat ini beberapa lulusan S3 dan S2 di Jerman sudah mendaftarkan diri menjadi dosen dan staf pengajar di SV-UGM. (Humas UGM/ Agung)