Universitas Gadjah Mada mengikutsertakan dua orang mahasiswanya dalam Hokkaido Indonesian Student Association Scientific Meeting (HISAS) yang diselenggarakan pada tanggal 5-6 Maret 2016 lalu di Faculty of Letters, Hokkaido University, Jepang. Kegiatan ini menjadi sebuah ajang bagi kedua delegasi UGM bersama para mahasiswa dan peneliti dari berbagai negara untuk saling berbagi pengetahuan serta mendiskusikan riset-riset terbaru seputar perkembangan ilmu sains.
HISAS yang merupakan program tahunan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Hokkaido (PPIH) diselenggarakan sejak tahun 2003 sebagai wadah bagi para pelajar Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Pada penyelenggaraannya yang ke-13 kali ini, HISAS secara khusus mengangkat tema “Science Progress for Humanity, Food Security and Prosperity”.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, sebelum kemudian dilanjutkan dengan keynote speech dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Dr. Ir Alinda Medrial Zain. Dalam kesempatan ini, ia memberikan pesan-pesan serta motivasi yang mampu membakar semangat para peserta yang mengikuti konferensi ini. Sementara itu, Kepala Laboratory of Environmental Biogeochemistry, Research Faculty of Agriculture, Hokkaido University, Yoshitaka Uchida, PhD. yang menjadi pembicara selanjutnya memberikan penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan di Jepangm termasuk bagaimana para petani di Jepang bereksperimen terhadap tanaman-tanaman mereka.
Pada sesi selanjutnya, para peserta yang telah berhasil meloloskan paper mereka diberi waktu untuk mempresentasikan hasil dari penelitian yang mereka kerjakan. Dua mahasiswa Fakultas Biologi UGM, Riris Anindya Ghifari dan Lily Widyawati, mempresentasikan paper berjudul Comparison between Buffered Saline Concentration 0.32% and 0.36% in Erythrocyte Osmotic Fragility Validity Test for Beta Thalassemia Carriers yang mereka kerjakan di bawah bimbingan Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. Keduanya menjelaskan mengenai proses pengujian validasi dengan metode deteksi beta thalassemia carrier yang relatif murah dan cepat dengan membandingkan konsentrasi buffered saline.
Selain mengikuti kuliah umum dan presentasi, para peserta juga mengikuti kegiatan lapangan untuk mempelajari berbagai budaya masyarakat Jepang. Mereka mengunjungi Disaster Prevention Center of Sapporo serta Sapporo Sewerage Science Museum yang memperlihatkan sistem pengelolaan air di Jepang yang ramah lingkungan, serta mekanisme pengolahan air limbah menjadi air yang dapat diminum kembali.
Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi, Dr. Budi Setiadi Daryono, kegiatan ini sangat membantu dalam pengembangan penelitian mahasiswa Indonesia di masa kini hingga masa mendatang. “Banyak pengalaman dan manfaat yang didapatkan oleh delegasi Fakultas Biologi dengan keiikutsertaannya dalam acara ini. Hal ini membawa mahasiswa menjadi berpikiran lebih terbuka serta dapat memperluas jaringan mahasiswa hingga ke mancanegara,” ujarnya, Senin (18/4). (Humas UGM/Gloria)