Tim robotika UGM memborong juara kontes robot se-Jawa Tengah dan DIY. Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional III pada Sabtu, 23 April lalu, UGM berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu.
Pada kompetisi ini medali emas pertama dipersembahkan robot Alfalah yang berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Beroda Indonesia (KRPAI Beroda). Kemudian, robot Alfan juga menyabet medali emas dari Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) sekaligus meraih predikat the best artistic. Sementara itu, robot Alfarobi berhasil membawa pulang medali perunggu dari Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Pada kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Robot Spy UGM, berhasil mendapatkan juara harapan 1. Dengan demikian, Spy UGM berkesempatan maju ke Kontes Robot Tingkat Nasional di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada 1-4 Juni 2016 mendatang.
KRI Regional III diikuti sekitar 90 tim robotika dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Kontes robot ini mempertandingkan 5 kategori lomba, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), serta Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Ketua Pelaksana Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Falanas Farhan, mengatakan selama berlaga di kontes robot ini tim robot UGM tidak menemui kendala yang berarti. Mereka hanya perlu melakukan penyesuaian dan adaptasi robot di lapangan sebelum bertanding.
“Untuk robot Alfalah yang berkompetisi dalam KRPAI beroda berhasil mengungguli robot lainnya dengan berhasil mencari dan memadamkan sejumlah titik api serta menyelamatkan korban dengan cepat,” jelasnya, Selasa (26/4) di Kampus UGM.
Sementara robot Alfan yang berlaga di KRSTI, berhasil menjadi juara karena kemampuannya menampilkan tarian topeng betawi yang elegan dan luwes. Selain itu, juga memiliki desain yang menarik sehingga menyabet penghargaan the best artistic.
“Robot Alfan juga bisa menyuguhkan gerakan mengambil topeng yang berada di belakang kepala robot dan memakai topengnya. Hal ini tidak dilakukan oleh tim robot yang lain sehingga menjadi kelebihan robot UGM,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Industri ini.
Manajer GMRT, Dr. Rahmat Sriwijaya, menyampaikan dalam KRI kali ini UGM mengirimkan 5 tim robot untuk berlaga dalam semua kategori yang dipertandingkan. Berkat usaha dan kerja keras tim robot UGM berhasil meraih gelar juara terbanyak dengan perincian juara 1 dari dua kategori, yaitu KRSTI dan KRPAI Beroda, juara 3 KRSBI, dan juara 4 KRAI.
“UGM meraih juara 1 terbanyak dalam Kontes Robot Indonesia Regional III kemarin,” jelasnya.
Menurut Rahmat keberhasilan tersebut berkat kekompakan tim mahasiswa dan dosen. Disamping itu, ditambah dengan dukungan kuat dari universitas terutama terkait pendanaan untuk pengadaan komponen dan riset dalam pengembangan robot.
Sementara, Kasubdit Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Ahmad Agus Setiawan, mengapresiasi kemenangan yang diraih oleh tim robotika UGM. Prestasi ini merupakan hasil sinergi para mahasiswa dan dosen pembimbing dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informatika, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika , Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA, serta Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi. Selain itu, dukungan dari pihak universitas.
“Kami akan terus bahu-membahu mempersiapkan tim robotika UGM untuk kembali berlaga di kontes robot tingkat nasional. Harapannya, bisa kembali berjaya seperti tahun-tahun sebelumnya hingga level internasional,” harapnya.
Pada 2013 lalu tim robot UGM berhasil meraih 3 emas dan 1 perak dalam Kontes Robot Robogames di San Mateo, Amerika Serikat. Selain itu, juga meraih juara 1 Trinity College Firefighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Amerika Serikat. Demikian pula di tahun 2012 dan 2011 silam berhasil meraih juara dalam kontes serupa di tingkat dunia. (Humas UGM/Ika)