Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di DIY menggelar Kongres Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan III yang bertajuk Restorasi Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan untuk Peradaban Baru Bangsa Indonesia di Grha Sabha Pramana, 30 April- 1 Mei 2016. Kongres akan diikuti oleh para pendidik dan calon pendidik dari sekolah pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar hingga pendidikan menengah dan pendidikan inklusi. Kongres ini akan dihadiri oleh Mendikbud, Anies Baswedan, Ph.D., dan dibuka langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ketua panitia kongres, Ir. Cungki Kusdarjito, MP., mengatakan ada lima tema besar yang dibahas dalam kongres kali ini meliputi, pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat, pendidikan sekolah, pendidikan jasmani dan pendidikan tari. “Kelima tema ini menjadi bahasan dan kajian utama dalam kongres,” kata Cungki kepada wartawan, Jumat (29/4), di kampus UGM.
Ia menambahkan panitia sengaja mendatangkan peserta kongres dari kalangan para pendidik untuk menyampaikan ide dan gagasannya dalam melakukan restorasi pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. Pasalnya, mereka dianggap yang paling tahu terhadapa kondisi konsep pendidikan dan pengajaran yang berjalan sekarang ini. “Kita harapkan dari kongres ini ada aksi nyata dan bisa memberikan masukan kepada pemerintah,” ujarnya.
Pemerhati Pendidikan dari UGM, Prof Sutaryo, mengatakan bangsa Indonesia sebenarnya memiliki konsep pendidikan dan pengajaran yang sangat bagus dan pernah digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Namun, konsep pendidikan yang diajarkan ke anak didik sekarang ini tidak membentuk nilai kepribadian melainkan mengejar aspek kognitif semata.”Pendidikan dan pengajaran hanya mengejar kognitif dan memisahkan pelajar dengan rakyat,” katanya.
Menurutnya, konsep pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara lebih menanamkan nilai-nilai nasionalisme dimana para anak didik diajarkan selalu untuk membela kepentingan bangsa dan negara. “Jangan sampai nantinya kepentingan kelompok dan partai yang lebih diutamakan. Kongres ini bisa menginspirasi agar pendidikan kita nantinya menjadi lebih baik,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)