Lima mahasiswa UGM memberikan pelatihan sistem pertanian aquaponik. Mereka adalah Bima Sakti V P dan Hengky Anang Wijaya dari D3 Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Rahma Firdiana Nurnahar (Fakultas Pertanian), Rima Darmawanti (FTP), dan Rian Nur Hidayat (FEB) yang tergabung dalam tim Aloevera.
Mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) itu mencoba memberdayakan masyarakat Desa Pucanganom 1, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul lewat pertanian aquaponik. Mereka memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga setempat dalam menjalankan pertanian aquaponik.
Sistem pertanian aquaponik merupakan pertanian yang memadukan budidaya ikan air tawar dengan tanaman sayuran dan buah-buahan. Teknologi budidaya sistem aquaponik ini dapat dilakukan di lahan sempit dan sedikit air.
Bima Sakti menyebutkan bahwa pelatihan tersebut dilakukan untuk mendukung masyarakat Pucanganom yang saat ini tengah berupaya menjalankan sistem pertanian aquaponik. Dibawah bimbingan dan pendampingan tim Aloeverai, masyarakat setempat telah membangun sebuah rumah kaca dan kolam ikan untuk pertanian aquaponik.
“Ikan yang dibudidayakan adalah ikan lele. Sedangkan untuk tanaman yang dikembangkan antara lain sawi kriting, selada, seledri, kangkung, cabai, terong, tomat, dan daun bawang,” jelasnya, Jum’at (13/5) di Kampus UGM.
Selain memberikan pelatihan pertanian aquaponik, masyarakat juga diberikan pelatihan pertanian hidroponik. Adapun pelatihan yang diberikan berupa pelatihan pembibitan, pemeliharaan, hingga panen. Bima Sakti mengatakan dalam pelatihan yang telah berlangsung pada 11 Mei kemarin diikuti 6 perwakilan pemuda Pucanganom. Dalam pelaksanaan pelatihan mereka menggandeng salah satu perusahaan pertanian yang fokus dalam pertanian aquaponik dan hidroponik di wilayah Sleman yaitu PT. Indmira guna memberikan mentoring terkait pertanian hidroponik.
“Harapannya melalui pelatihan ini bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada warga terkait proses pembibitan, peremajaan sayuran sampai masa panen sayuran dan manajemen waktu,” terang Bima.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan juga dapat menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam menjalankan pertanian aquaponik. Tidak hanya itu, dengan keberhasilan menjajalankan sistem pertanian ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta medongkrak potensi agrowisata dan agrobisnis di Desa Pucanganom. (Humas UGM/Ika)