Pebisnis dan filantropi, Dato’ Sri Prof. DR. Dr. (HC) Tahir, M.B.A., memberikan kuliah umum bertajuk ‘Successful Enterpreneur’ kepada lebih dari 100 mahasiswa UGM, Jumat (13/5) di Ruang Sidang Biru Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Dalam kesempatan ini, ia mendorong mahasiswa UGM untuk tidak hanya menjadi orang yang berilmu, tetapi juga orang yang memiliki visi dan mampu berkontribusi.
“Only the visionary can change the world. Tidak cukup dengan kerja keras. Kerja keras itu minimum requirement, tetapi orang yang visioner bisa lebih dari itu,” ujarnya.
Keberhasilannya dalam membangun bisnis mulai dari bawah menjadi inspirasi tersendiri bagi para mahasiswa. Ia mengisahkan bagaimana masa kecilnya dijalaninya dalam keadaan berkekurangan, sehingga sejak remaja ia sudah harus bekerja untuk memperoleh penghasilan. Namun, visi yang ia miliki membuatnya terus berusaha menantang dirinya sampai ke batas maksimal hingga akhirnya memperoleh kesuksesan. Ia pun menantang para mahasiswa untuk dapat menetapkan visi yang ingin mereka capai dalam beberapa tahun mendatang dan terus mencari nilai tambah dalam hidup mereka.
“Orang barat sering mengatakan be yourself, lakukan apa yang menjadi hobi. Tapi ada yang lebih penting daripada menjalankan hobi, yaitu menjalankan tanggung jawab. Manusia hidup atas tanggung jawab, bukan selera,” paparnya.
Setelah sadar akan tanggung jawab, tingkatan selanjutnya yang harus dicapai adalah terus meningkatkan kemampuan diri dengan ilmu sehingga para mahasiswa nantinya tidak hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja, tetapi mampu menjadi seorang ahli di dalam bidang yang digeluti. Kemudian yang terakhir, tingkatan tertinggi yang harus dikejar, adalah menjadi seseorang yang memiliki visi, mampu melihat beberapa langkah di depan orang lain. Hal ini, menurutnya, adalah modal penting bagi seseorang dalam memulai bisnis, juga dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, ia pun mendorong mahasiswa untuk mampu berkontribusi bagi masyarakat. Menjadi entrepreneur, menurutnya, bukan sekadar membangun perusahaan dan mengumpulkan harta untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjadi saluran ‘berkat’ bagi orang lain.
“Hidup itu bukan seperti analisa ekonomi yang hanya memikirkan cost and benefit. Seorang entrepreneur harus bisa menjadi berkat, supaya kehadiran Anda dapat dinikmati oleh banyak orang,” tambahnya.
Komitmen dan perhatian Tahir di bidang sosial memang sudah cukup dikenal. Hal ini menjadi salah satu alasan yang membuatnya dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh UGM pada awal tahun ini. Kontribusinya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia juga membuatnya terpilih menjadi anggota Majelis Wali Amanat UGM. Dalam kuliah umum ini pun ia secara khusus menyampaikan rasa syukurnya dapat menjadi bagian dari UGM.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D mengapresiasi kedatangan Tahir yang dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa. “Kita membutuhkan kehadiran sosok Prof. Tahir untuk menjadi inspirasi dan memberi motivasi. Ia merupakan salah satu role model bagi kita untuk dapat berubah dan menjadi bangsa yang produktif,” ujarnya. (Humas UGM/Gloria)