Mahasiswa Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian tentang pengalaman mereka yang sering melakukan wisata petualangan secara individu maupun berkelompok. Penelitian ini melibatkan 918 orang yang pernah melakukan wisata petualangan secara berkelompok dalam satu tahun terakhir di Propinsi Bali. Dalam penelitian ini terungkap bahwa komunitas menjadi faktor yang berpengaruh positif pada pengalaman luar biasa. “Akan tetapi faktor komunitas mempunyai pengaruh negatif pada pengalaman biasa namun punya pengaruh positif pada pengalaman luar biasa,” kata Zunan Setiawan dalam ujian terbuka Promosi Doktor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin (16/5).
Penelitian yang menggunakan metode survei kuesioner terhadap karyawan perusahaan swasta berusia rata-rata berusia 21-50 tahun, menghasilkan temuan bahwa keselarasan alam tidak mempunyai pengaruh pada pengalaman biasa. “Namun mempunyai pengaruh posistif pada pengalaman luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengalaman baru mempunyai pengaruh negatif pada pengalaman biasa dan tidak mempunyai pengaruh pada pengalaman luar biasa. Motivasi seseorang yang berwisata petualangan mempunyai pengaruh negatif pada pengalaman biasa dan tidak mempuyai pengaruh pada pengalaman luar biasa. Meski begitu, wisata petualangan yangn dilakukan oleh individu secara berkelompok dapat memperkaya khazanah referensi studi dalam konteks wisata petualangan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)